SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI MA SUBHANAH
Custom Search

Senin, 23 Februari 2009




Senin, 23 Februari 2009 | 06:37 WIB

SWISS, MINGGU — Laboratorium berupa terowongan sepanjang 27 kilometer, 91 meter di bawah tanah Swiss, disebut sebagai penemuan terbesar abad ini. Large Hadron Collider (LHC) akan merekayasa ulang penciptaan bumi, tapi terowongan ini bisa meledak, bahkan menghancurkan bumi.

LHC yang berada di bawah pegunungan Alpen, perbatasan Swiss dan Perancis, merupakan percobaan fisika terbesar di dunia. Biaya konstruksi untuk pembangunan fasilitas ini mencapai 8,8 miliar dollar ASn yang didanai oleh European Organization for Nuclear Research (CERN) bekerja sama dengan ribuan universitas dan laboratorium di seluruh dunia.

CERN akan mereka ulang terbentuknya Tata Surya beberapa detik setelah Big Bang (ledakan dahsyat). Selama ini Big Bang diyakini sebagai teori terbentuknya jagad raya secara instan. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta berasal dari kondisi superpadat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu.

Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem Tata Surya. Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.

Kini LHC akan menguji coba bermacam prediksi fisika berenergi tinggi dengan melemparkan tembakan proton berkecepatan tinggi. Tapi, kritikus menilai, LHC yang mampu mempercepat partikel hingga 99,99 persen kecepatan cahaya dapat memunculkan panas triliunan derajat. Selain itu, juga bisa menimbulkan apa yang disebut lubang hitam yang bisa menelan bumi.

Ketakutan ini berujung pada gugatan ke European Convention of Human Rights terhadap 20 negara, termasuk AS, yang mendanai proyek itu. Apakah kita perlu khawatir? “Sama sekali tidak,” kata Stephane Coutu, profesor fisika dari Universitas Pennsylvania, AS.

“Bumi berulang kali dibombardir energi kosmik dari angkasa, beberapa di antaranya menyerap ribuan tabrakan partikel lebih hebat dari yang dihasilkan oleh LHC,” tambahnya. Ketakutan pada munculnya lubang hitam itu menyebabkan LHC disebut sebagai Mesin Kiamat atau Mesin Bing Bang seperti teori mengenai penciptaan jagad raya.

Apa itu LHC itu dan bagaimana penembakan partikel bisa menjelaskan terbentuknya jagad raya? Pemacu partikel paling besar yang pernah dibuat manusia itu terdiri dari terowongan bawah tanah sepanjang 27 kilometer. Coutu menjelaskan, proton akan dibenturkan melalui terowongan hingga bertabrakan dan terpecah menjadi bagian lebih kecil. Detektor partikel di sepanjang terowongan akan menganalisa hasil tabrakan itu.

“Hasil akhir dari tabrakan partikel itu dapat menyediakan pemahaman baru bagaimana partikel berinteraksi dan bisa menjelaskan hasil dari proses partikel setelah terjadinya Big Bang saat pembentukan jagad raya,” jelasnya.

Kemungkinan lain adalah bisa mengamati Higgs Boson sebagai hasil dari tabrakan partikel itu. Higgs Boson merupakan partikel misterius yang secara hipotesis diprediksikan ada dalam standar model fisika partikel, tapi tidak pernah diisolasi secara eksperimen.

Higgs boson yang diperkirakan menyediakan massa ke partkel lain dan kadang-kadang disebut sebagai partikel Tuhan, bisa sebagai kunci untuk mengetahui mengapa hal itu bisa terjadi. Verifikasi mengenai keberadaannya akan menjadi terobosan di fisika partikel.

“Hal lain dari data eksperimen LHC akan memberi petunjuk peningkatan kehidupan sehari-hari kita. Metode komputasi untuk memproses dan menganalisa data yang sangat besar ini akan segera dibuat. Hal itu akan dilakukan di luar laboratorium,” kata Coutu lagi.

Tapi ilmuwan masih harus sabar memanen data itu. Karena mesin ini baru akan dijalankan lagi pada akhir 2009 nanti. LHC sudah dinyalakan pada September 2008, tapi dimatikan enam hari kemudian karena mengalami masalah teknis.
Penundaan itu diakibatkan kerusakan pada magnet superkonduktor yang menyebabkan bocornya 6 ton helium cair super dingin ke dalam terowongan itu. LHC sendiri diyakini bisa memecahkan berbagai pertanyaan manusia selama berabad-abad mengenai terciptanya jagad raya kita. (inc/ggl)
Read More..

Isu Kiamat Tahun 2012 yang Meresahkan

Di internet saat ini tengah dibanjiri tulisan yang membahas prediksi suku Maya yang pernah hidup di selatan Meksiko atau Guatemala tentang kiamat yang bakal terjadi pada 21 Desember 2012....

Rabu, 26 November 2008 | 13:07 WIB

Oleh Yuni Ikawati

Pada manuskrip peninggalan suku yang dikenal menguasai ilmu falak dan sistem penanggalan ini, disebutkan pada tanggal di atas akan muncul gelombang galaksi yang besar sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini.

Di luar ramalan suku Maya yang belum diketahui dasar perhitungannya, menurut Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang S Tedjasukmana, fenomena yang dapat diprakirakan kemunculannya pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975.

Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.

Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. ”Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti,” ujar Sri.

Langkah antisipatif

Dari Matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, jelas Jiyo Harjosuwito, Kepala Kelompok Peneliti Ionosfer dan Propagasi Gelombang Radio. Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet Bumi berlangsung selama beberapa hari. Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, lanjut Bambang, Lapan tengah membangun pusat sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Bandung. Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.

Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio.

Bambang mengimbau PLN agar melakukan langkah antisipatif dengan melakukan pemadaman sistem kelistrikan agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Untuk itu, sosialisasi harus dilakukan pada masyarakat bila langkah itu akan diambil.

Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang.

Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa, jelas peneliti dari PPSA Lapan, Effendi, dapat mengubah kecepatan gelombang radio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan delai propagasi pada sinyal GPS.

Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi. Selain itu, komponen mikroelektronika pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tak berfungsi lagi.

Saat ini Lapan telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk menghadapi gangguan tersebut untuk komunikasi radio HF. ”Saat ini tengah dipersiapkan pemodelan yang sama untuk bidang navigasi,” tutur Bambang.
Read More..

2012, Masa Paling Sakral dan Berbahaya?



Senin, 23 Februari 2009 | 09:54 WIB

Maria Hartiningsih

Heboh ramalan tahun 2012 sudah berlangsung lama, tetapi baru meluas sekitar 10 tahun terakhir. Penelitian tentang hal itu dilakukan banyak ahli dari berbagai bidang ilmu dan puluhan buku sudah diterbitkan.

Observasi astronomi sangat akurat selama berabad-abad para astronom genius Maya memberi pertanda, tanggal 21/12/2012 akan menjadi kelahiran zaman baru. Masa itu paling sakral sekaligus paling berbahaya dalam sejarah Bumi.

Menurut Laurence E Joseph dalam Apocalypse 2012, tanggal 21/12/2012 merupakan titik balik musim dingin tahunan ketika belahan Utara Bumi berada di titik terjauh dari Matahari sehingga siang sangat pendek.

Pada tanggal itu, tata surya dengan Matahari sebagai pusatnya, seperti diyakini bangsa Maya, akan menutupi pemandangan pusat Bimasakti dari Bumi. Para astronom Maya Kuno menganggap titik pusat ini sebagai rahim Bimasakti. Keyakinan itu didukung banyak pembuktian para astronom kontemporer bahwa di situlah tempat terciptanya bintang-bintang galaksi.

Saat ini, sejumlah lembaga penelitian ilmiah mengenai atmosfer, ruang angkasa, dan teknologi di Barat menduga ada lubang hitam tepat di pusat itu yang menyedot massa, energi, dan waktu, yang menjadi bahan baku penciptaan bintang masa depan.

Untuk pertama kalinya dalam 26.000 tahun, energi yang mengalir ke Bumi dari titik pusat Bimasakti akan sangat terganggu pada 21/12/2012, tepatnya pukul 11.11 malam. Semua itu disebabkan guncangan kecil pada rotasi Bumi.

Bangsa Maya yakin, sesingkat apa pun terputusnya pancaran dari pusat galaksi akan merusak keseimbangan mekanisme vital Bumi dan tubuh semua makhluk, termasuk manusia.

Memaknai ramalan

Ada yang menginterpretasikan 21/12/2012 sebagai ”kiamat”, tetapi banyak pula yang memaknainya secara kontemplatif.

Pakar psikologi transpersonal dari AS, Dr Beth Hedva, yang ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu, mengibaratkan Ibu Bumi sudah sangat dekat waktunya melahirkan. Proses kelahiran tak hanya diiringi darah dan penderitaan, tetapi juga harapan dan janji.

”Selalu terjadi kontraksi,” ujar Beth Hedva. Wujudnya perang, kekejian, dan bencana akibat penghancuran lingkungan dan perusakan atmosfer Bumi—dampak kebencian dan keserakahan manusia—serta bencana yang disebabkan faktor manusia dan nonmanusia.

Dalam antologi The Mystery 2012: Predictions, Prophecies & Possibilities (2007), ahli sistem komputer untuk ruang angkasa yang menjembatani ilmu pengetahuan dan spiritualitas, Gregg Braden, menyatakan, yang terpenting bukan apa yang akan terjadi, tetapi bagaimana potensi kolektif muncul dari pemahaman holistik dan kesadaran tentang siapa diri kita di tengah Semesta Raya.

Ahli fisika biologi dan ahli kanker pada Organisasi Kesehatan Dunia, Carl Johan Calleman, peneliti Kalender Maya, mengingatkan pada transformasi kesadaran manusia.

Robert K Stiler, Direktur Program Kajian Amerika Latin Universitas Stetson di DeLand, Florida, AS, menambahkan, ”Apa pun maknanya, bangsa Maya mengajak kita merengkuh hidup berkualitas dan kesehatan planet Bumi.”

Tahun 2012 adalah tahun berjaga dengan menyadari teknologi saja tak menjamin keberlangsungan Bumi. Begitu diingatkan José Argüelles, PhD, ahli Kalender Maya dan pakar sejarah seni dan estetika dari Universitas Chicago.

”Kalau kita tidak berjaga, planet Bumi akan hancur secara alamiah karena sekarang sudah jauh dari seimbang,” ia menambahkan. ”Pikiran manusia secara massal dikontrol dan dimanipulasi pemerintah dan institusi-institusi yang menjadi faktor kunci kehidupan modern.”

Christine Page, dokter medis, ahli homeopati dan kesehatan holistik, menjelaskan, tanggapan pada zaman baru sangat tergantung pada kemampuan memahami kesalingterkaitan dan menghargai Ibu Bumi. ”Alam dan semua makhluk hidup di Bumi adalah bagian diri kita yang harus diperlakukan penuh martabat, penghargaan, dan cinta,” ujarnya.

Jadi, pilihan ada di tangan manusia: membiarkan planet Bumi hancur atau melanjutkan evolusinya. Mari kita renungkan…. (diambil dari http://sains.kompas.com/read/xml/2009/02/23/09541073/2012.masa.paling.sakral.dan.berbahaya)
Read More..

Minggu, 16 November 2008

Makanan sehat dalam Islam


BAB I
PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan karunia terbesar yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Tidak heran jika manusia berlomba-lomba untuk mencari kesehatan. Dengan kesehatan yang dimilikinya manusia bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan kehidupannya. Tidak ketinggalan pula, dengan kesehatan yang prima seseorang bisa beribadah secara total kepada Allah SWT. Sebagai misal adalah ibadah Haji yang seratus persen membutuhkan kesehatan fisik, mental juga tentunya tapi tidak sebanyak fisik.
Tidak heran jika dalam dunia pendidikan juga memperhatikan pendidikan jasmani dengan tujuan agar peserta didiknya memiliki jiwa dan raga yang sehat. Di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat, itulah semboyan yang tepat agar peserta didik memperhatikan pentingnya kesehatan.
Pendidikan kesehatan tidak hanya berkisar pada tataran pendidikan fisik, tetapi juga memperhatikan makanan dan kebiasaan yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Manusia (selebihnya disebut peserta didik) memerlukan makanan untuk menghasilkan energi, dengan energi peserta didik bisa melakukan aktivitas belajarnya. Apabila makanannya atau bahkan pola makannya tidak sehat maka energi yang didapatkan tidak optimal, sehingga aktivitas menjadi terganggu.
Masyarakat pada umumnya memerlukan tips-tips pola makan yang sehat, sebagaimana di dalam Islam juga telah diatur mengenai pola makan yang ideal, yaitu sepertiga untuk makanan sepertiga lagi untuk minuman dan sepertiga lainnya untuk udara.
Dari keterangan di atas, penulis mencoba mengambil permasalahan. Yang menjadi permasalahan pada makalah ini adalah:
1. Apa tips pola makan dan tidur yang sehat untuk hidup yang sehat?
Selebihnya penulis mengucapkan selamat membaca makalah ini dan semoga ada manfaat yang dapat dipetik dari uraian makalah berikut. Amin ya Robbal ‘Alamin.

BAB II
PEMBAHASAN

Cara terbaik mendorong anak untuk senang memilih makanan sehat adalah menyediakan dan membatasi pilihan jenis yang tidak sehat ketika makan bersama keluarga di rumah. Berikut ini tipsnya :
Sediakan dan selalu tawari anak untuk minum air putih.
Selalu sediakan buah yang siap dimakan dimeja makan atau lemari es. Pilihan buah bisa berupa semangka, nanas, melon, dan papaya yang sudah dipotong-potong, jeruk yang mudah dikupas, pisang, salak, dll.
Pilihkan anak kudapan sehat seperti yoghurt, buah-buahan kering, kacang-kacangan, keju, atau crackers.
Ketika memasak daging, pilih yang bebas lemak. Biasakan juga anak untuk makan telur, kacang-kacangan, tahu, dan tempe. Jangan biasakan anak makan gorengan yang terlalu berminyak.
Batasi makanan olahan seperti kornet, dendeng, dan makanan lain yang mengalami proses pengawetan. Selalu pilih makanan segar dan alami untuk keluarga anda.
Batasi fast food dan makanan miskin gizi seperti keripik dan permen.
Jangan biasakan anak untuk minum sirop atau minuman bersoda. Sebaliknya, biasakan anak minum jus segar bikinan sendiri.
Selain tips memilih makanan itu, sistem kekebalan tubuh juga sangat penting untuk menjaga kesehatan. Kekebalan tubuh tidak berarti tanpa diikuti dengan pola makan sehat, cukup berolah raga dan terhindarnya senyawa beracun ke dalam tubuh.
Tiap kali ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh diperlukan 10-14 hari untuk membentuk antibodi. Jadi, antibodi merupakan respons terhadap gangguan dari luar, senjata yang dibentuk oleh sekelompok prajurit limfosit B dalam sistem kekebalan. Antibodi tersusun dari protein, disebut juga sebagai immunoglobulin, disingkat Ig, suatu serum protein globulin. Antibodi akan menghancurkan musuh-musuh penyerbu atau disebut juga antigen, seperti bakteri dan virus penyebab penyakit, dengan cara mengikatkan diri pada antigen dan menandai molekul-molekul asing tempat mereka mengikatkan diri. Selanjutnya sel pasukan dapat membedakan dan melumpuhkannya.
Kekebalan tubuh yang lemah akan memudahkan penyakit menjangkiti tubuh, diantaranya kanker. Kanker merupakan penyakit yang mematikan di Indonesia, namun bisa dicegah dengan pola makan sehat agar kekebalan tubuh meningkat.
Selain kanker, jantung masih mendominasi sebagai penyakit mematikan di dunia. Selama ini ada penurunan tingkat kematian akibat jantung, namun itu hanya terjadi di negara-negara maju. Menurut Dr. Aulia Sani, Sp.JP, direktur utama Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (PJNHK), penurunan mortalitas akibat PJP di negara maju ini disebabkan kesadaran masyarakat yang sudah diikuti dengan perubahan pola hidup.
Agar terhindar dari PJP kita cukup menghilangkan kebiasaan merokok, stres, kurang olah raga, kencing manis, obesitas, hipertensi serta kelebihan lemak (hiperlipidemia). Kebiasaan yang tidak kalah buruk selain merokok adalah pola makan. Prof.Dr.Ir.Ali Khomsan, pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menyoroti bahwa pola makan orang Indonesia mempunyai pengaruh pada PJP. Menurut pengamatan Ali, di daerah di mana penduduknya banyak mengonsumsi ikan seperti Maluku dan Sulawesi Utara angka penderita PJP-nya relatif rendah.
1. Tips pola makan yang sehat utuk hidup yang sehat
1) Sebisa mungkin hindari makanan dengan kandungan lemak (minyak, mentega, margarin, santan) yang tinggi. Kecuali Anda ingin badan menjadi melar dan lemak menggelambir di mana-mana.
2) Hindari bahan pangan atau makanan yang berpengawet. Jika terpaksa membeli bahan pangan di dalam kemasan, pilih bahan pangan yang mencantumkan dengan jelas "TANPA PENGAWET" Ini penting karena perut Anda bukan lumbung awetan.
3) Pilih makanan atau minuman yang berwarna putih alami. Banyak orang, terutama anak-anak, selalu memilih makanan yang berwarna karena lebih menarik.
4) Jangan menambahkan saus, kecap, garam dan bumbu-bumbu penyedap secara berlebihan. Jika memungkinkan hindari bahan pangan ini.
5) Perbanyak konsumsi buah dan sayuran. Vitamin, mineral, air, zat fitonutrien, antioksidan dan serat di dalam bahan pangan ini sungguh anugerah yang luar biasa.
6) Lupakan jeroan, otak, makanan berkuah santan kental, kulit ayam dan kuning telur. Bahan pangan ini merupakan sumber lemak penyebab obesitas dan ganguan kardiovaskular.
7) Teknik pengolahan makanan juga mempengaruhi mutu makanan. Pilih makanan dengan metode memasak di kukus, di rebus atau di tumis dengan sedikit minyak.
8) Perbanyak minum air putih, minimal 8 gelas sehari, hindari minuman beralkohol, bersoda dan minuman dengan kandungan gula dan kafein tinggi.
9) Perbanyak jumlah serat dalam makanan sehari-hari.
10) Minimalkan penggunaan lemak jenuh.
11) Variasi makanan.
12) Bahan makanan alami.
13) Makan secukupnya.
14) Makan secara teratur.
2. Tips tidur yang sehat
1) Janaganlah menjadikan fungsi kamar sebagai fungsi lain, misal kamar tidur sekaligus kamar kerja.
2) Hindari ornamen ruang tidur dengan interior berwarna terang atau ramai.
3) Jika belum bisa tidur juga jangan berlama-lama berbaring di atas tempat tidur.
4) Tetapkan waktu tidur yang teratur.
5) Tak usah memaksakan diri jika tak bisa tidur siang.
6) Setelah makan siang hindari mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung caffein atau zat stimulan lainnya.
7) Dua jam sebelum tidur hindari rokok dan minuman beralkohol. Rokok juga bisa merupakan stimulan bagi pusat syaraf manusia yang membuat susah tidur.
8) Hindari juga makan besar dua jam sebelum waktu tidur tiba. Ini akan membuat perut tak enak saat berbaring akibatnya Anda pun susah terlelap.
9) Tenangkan pikiran dan mental Anda. Jangan terlalu banyak memikirkan masalah ketika menjelang tidur malam.

BAB III
SIMPULAN

Islam tidak melarang manusia untuk makan, malah Islam memerintahkan untuk makan makanan yang halal lagi baik. Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an surat al-A’rof ayat 31,
Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS al-A’rof: 31).
Pada ayat di atas Allah memerintahkan kepada manusia (bani Adam) untuk senantiasa berpakaian dan makan dengan tidak melampaui batas. Maksudnya janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.
Tips pola makan yang sehat sesuai Islam adalah sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga yang lainnya untuk bernafas. Sedangkan tips pola makan sehat menurut paraahli adalah sebagai berikut:
1. Perbanyak jumlah serat dalam makanan sehari-hari.
2. Minimalkan penggunaan lemak jenuh.
3. Variasi makanan.
4. Bahan makanan alami.
5. Makan secukupnya.
6. Makan secara teratur
Sedangkan pola tidur yang sehat adalah sebagai berikut:
1. Janaganlah menjadikan fungsi kamar sebagai fungsi lain, misal kamar tidur sekaligus kamar kerja.
2. Hindari ornamen ruang tidur dengan interior berwarna terang atau ramai.
3. Jika belum bisa tidur juga jangan berlama-lama berbaring di atas tempat tidur.
4. Tetapkan waktu tidur yang teratur.
5. Tak usah memaksakan diri jika tak bisa tidur siang.
6. Setelah makan siang hindari mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung caffein atau zat stimulan lainnya.
7. Dua jam sebelum tidur hindari rokok dan minuman beralkohol. Rokok juga bisa merupakan stimulan bagi pusat syaraf manusia yang membuat susah tidur.
8. Hindari juga makan besar dua jam sebelum waktu tidur tiba. Ini akan membuat perut tak enak saat berbaring akibatnya Anda pun susah terlelap.
9. Tenangkan pikiran dan mental Anda. Jangan terlalu banyak memikirkan masalah ketika menjelang tidur malam

DAFTAR PUSTAKA

Depag RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, 1994, CV Toha Putra Semarang: Semarang.

Redaksi Pola Makan Masyarakat Indonesia picu Penyakit Jantung, (Online), (http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2002/082/kes1.html, diakses pada 6 Maret 2008)

Sone Pola dan Kamar Tidur Yang Sehat, (Online), (http://www.indoforum.org/archive/index.php/t-2379.html, diakses pada 6 Maret 2008).

Tanpa nama Menangkal penyakit dengan pola makan sehat, (Online), (http://www.keluargasehat.com/pola-konsumsiisi.php?news_id=213, diakses pada 6 Maret 2008)

Tanpa nama Tip Pola Makan Untuk Hidup Lebih Sehat, (Online),
(http://budiboga.blogspot.com/2007/05/pola-makan-sehat.html, diakses pada 6 Maret 2008)

Teguh Vedder
Tips Pola Makan Sehat Sejak Kecil, (Online), ( http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1647567-tips-pola-makan-sehat-sejak/, Diakses pada 6 Maret 2008)

Waspodo MSc, Dr Ir Ingrid S Antibodi Senjata yang Selalu Waspada, (Online), (http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=140&Itemid=3, Diakses pada 6 Maret 2008)

Read More..

Sumbangan intelektual muslim terhadap perkembangan sains modern


BAB I
PENDAHULUAN

Bicara tentang kejayaan peradaban Islam di masa lalu, dan juga jatuhnya kemuliaan itu seperti nostalgia. Orang bilang, romantisme sejarah. Tidak apa-apa, terkadang ada baiknya juga untuk dijadikan sebagai bahan renungan. Karena bukankah masa lalu juga adalah bagian dari hidup kita. Baik atau buruk, masa lalu adalah milik kita. Kaum muslimin, pernah memiliki kejayaan di masa lalu. Masa di mana Islam menjadi trendsetter sebuah peradaban modern. Peradaban yang dibangun untuk kesejahteraan umat manusia di muka bumi ini.
Peradaban Islam memang mengalami jatuh-bangun, berbagai peristiwa telah menghiasi perjalanannya. Meski demikian, orang tidak mudah untuk begitu melupakan peradaban emas yang berhasil ditorehkannya untuk umat manusia ini. Pencerahan pun terjadi di segala bidang dan di seluruh dunia.
Andalusia, yang menjadi pusat ilmu pengetahuan di masa kejayaan Islam, telah melahirkan ribuan ilmuwan, dan menginsiprasi para ilmuwan Barat untuk belajar dari kemajuan iptek yang dibangun kaum muslimin.
Selebihnya penulis akan paparkan tokoh-tokoh Islam klasik yang berjasa pada dunia sains dengan karya-karyanya. Dari penulis mengucapkan selamat membaca. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

BAB II
PEMBAHASAN

Kecemerlangan Intelektual Muslim telah tercatatkan dalam sejarah manusia, berbagai penemuan dan kemajuan sains telah direngkuhnya. Dalam bidang Matematika, pengenalan angka 0 dan sistem desimal yang diperkenalkan oleh Intelektual Muslim dapat menjadi contoh sederhana yang merupakan basis awal bagi Revolusi sains Dunia. Berbagai karya dari Intelektual muslim telah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Eropa seperti misalnya : Al-Khwarizmi pada bidang Matematika, di barat dikenal dengan Alghorismus. Begitu pula karya-karya dari Alkirmani yang terkait dengan Trigonometri, dimana menjadi awal bagi penggunaan fungsi sinus dan cosinus. Penelitian tentang Optik juga telah dibukukan oleh Ibnul Hairham dan diterjemahkan ke dalam banyak bahasa di Eropa, yang secara langsung banyak mengilhami Isaac Newton dalam mengembangkan keilmuannya. Sedangkan dalam bidang Kimia, Islam memiliki Intelektual Jabir ibn Hayyan sebagai avant garde dan menjadikan berbagai istilah Kimia seperti Alkohol, Alembic, Alkali dan Elixir sebagai warisan sains dunia. Akan tetapi ilmu kedokteran lah yang menjadi kunci pertama dari Intelektual Muslim bagi penulusuran lebih mendalam atas sains. Tersebutlah nama-nama mashyur seperti : Ibnu Sina, Al-Razi dan Ala’al Din Ibn al-Nafis.
Dengan datangnya Islam yang menyatukan kawasan-kawasan Timur Dekat kedalam kekhalifahan Islam, kepeloporan di bidang sains berpindah ketangan orang-orang Islam dan bertahan hingga abad ke 12. Namun, menurut Ahmad Y al-Hassan, professor sains di Universitas Toronto, sains Islam masih berkembang dan Muslim masih menjadi pelopor sains pada abad ke 13 hingga ke 16, khususnya di negara-negara Islam bagian Timur. Sebab pada tahun 1259 di Maragha didirikan Observatorium astronomi dan terus beroperasi hingga tahun 1304. Observatorium ini memiliki perpustakaan dengan 400.000 judul buku, dan didukung oleh para saintis yang mumpuni di bawah pimpinan Nayr al-Din al-Thusy. Mereka itu adalah Quib al-Din al-Shirazy, Mu’ayyid al-Din al-Urdy, Muiyi al-Din al-Maghriby dan lain-lain.
Lebih canggih dari Maragha adalah observatorium yang didirikan di Samarqand. Sponsornya adalah Ulugh Beg putra mahkota yang juga saintis. Observatorium ini selesai dibangun pada tahun 1420 dan terus beroperasi hingga tahun 1470 an. Yang terlibat dalam pusat sains ini adalah ahli astronomi matematika terkenal Giyath al-Din Jamshid al-Kushy, Qadizada al-Rumy dan ‘Ali ibn Muhammad al-Qashji. Observatorium yang terakhir dalam Islam dibangun di Istanbul tahun 1577, di zaman kekuasaan Sultan Murad III (1574-1595). Pendiri dan Direkturnya adalah Taqi al-Din Muhammad ibn Ma’ruf al-Rashyd al-Dimashqiy.
Sebaliknya Eropa yang pada waktu itu secara ekonomis mulai naik, bergiat mentransfer dan mengasimiliasi buku-buku filsafat dan sain dalam Islam. Oleh karena itu tidak heran jika karya-karya ilmuwan Eropa Abad Pertengahan tidak lepas dari karya-karya terjemahan dari bahasa Arab. Maka dari itu sejarawan mencatat bahwa perkembangan Eropa Barat yang terjadi pada pertengahan abad ke 13 merupakan kombinasi elemen yang dinamakan Greco-Arabic-Latin. Meskipun begitu di Eropa nama-nama saintis Muslim tidak menonjol bahkan tidak banyak mereka sebut secara eksplisit. Yang pasti setelah mereka mentransfer filsafat dan sains dari Islam Eropa pada akhir abad ke 15 konsep-konsep mereka tentang alam semesta dan ilmu pengetahuan menjadi matang dan melapangkan jalan bagi perkembangan filsafat dan sains di Barat. Kristen di Barat menjadi kekuatan kultural yang menonjol, dan Eropa mencatat peristiwa sejarah yang disebut Revolusi Sains (Scientific Revolution). Itulah sumbangan penting peradaban Islam terhadap peradaban Barat, khususnya sains.
A. Al-Farabi
Nama sebenarnya Abu Nasr Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlaq Al Farabi. Beliau lahir pada tahun 874M (260H) di Transoxia yang terletak dalam Wilayah Wasij di Turki. Bapanya merupakan seorang anggota tentera yang miskin tetapi semua itu tidak menghalanginya daripada mendapat pendidikan di Baghdad. Beliau telah mempelajari bahasa Arab di bawah pimpinan Ali Abu Bakr Muhammad ibn al-Sariy.
Selain itu, dia juga merupakan seorang pemusik yang handal. Lagu yang dihasilkan meninggalkan kesan secara langsung kepada pendengarnya. Selain mempunyai kemampuan untuk bermain musik, beliau juga telah mencipta satu jenis alat musik yang dikenali sebagai gambus.
Sebagai seeorang ilmuwan yang tulen, Al-Farabi turut memperlihatkan kecenderungannya menghasilkan beberapa kajian dalam bidang perubatan. Walaupun kajiannya dalam bidang ini tidak menjadikannya masyhur tetapi pandangannya telah memberikan sumbangan yang cukup bermakna terhadap perkembangan ilmu perubatan di zamannya.
Salah satu pandangannya yang menarik ialah mengenai betapa jantung adalah lebih penting berbanding otak dalam kehidupan manusia. Ini disebabkan jantung memberikan kehangatan kepada tubuh sedangkan otak hanya menyelaraskan kehangatan itu menurut keperluan anggota tubuh badan.
B. Ibnu Sina
Ibnu Sina merupakan doktor Islam yang terulung. Sumbangannya dalam bidang perubatan bukan sahaja diperakui oleh dunia Islam tetapi juga oleh para sarjana Barat. Nama sebenar Ibnu Sina ialah Abu Ali al-Hussian Ibnu Abdullah. Tetapi di Barat, beliau lebih dikenali sebagai Avicenna.
Ibnu Sina dilahirkan pada tahun 370 Hijrah bersamaan dengan 980 Masihi. Pengajian peringkat awalnya bermula di Bukhara dalam bidang bahasa dan sastera. Selain itu, beliau turut mempelajari ilmu-ilmu lain seperti geometri, logik, matematik, sains, fiqh, dan perubatan.
Kemasyhurannya melangkaui wilayah dan negara Islam. Bukunya Al Qanun fil Tabib telah diterbitkan di Rom pada tahun 1593 sebelum dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggeris dengan judul Precepts of Medicine. Dalam jangka masa tidak sampai 100 tahun, buku itu telah dicetak ke dalam 15 buah bahasa. Pada abad ke-17, buku tersebut telah dijadikan sebagai bahan rujukan asas diuniversiti-universiti Itali dan Perancis. Malahan sehingga abad ke-19, bukunya masih diulang cetak dan digunakan oleh para pelajar perubatan.
Ibnu Sina (980-1037) jugalah yang membuat termometer udara untuk mengukur suhu udara. Sehingga Ibnu Sina percaya bahawa setiap tubuh manusia terdiri daripada empat unsur iaitu tanah, air, api, dan angin. Keempat-empat unsur ini memberikan sifat lembap, sejuk, panas, dan kering serta sentiasa bergantung kepada unsur lain yang terdapat dalam alam ini. Ibnu Sina percaya bahawa wujud ketahanan semula jadi dalam tubuh manusia untuk melawan penyakit. Jadi, selain keseimbangan unsur-unsur yang dinyatakan itu, manusia juga memerlukan ketahanan yang kuat dalam tubuh bagi mengekalkan kesihatan dan proses penyembuhan.
C. Ibnu Bajah
Umat Islam telah sampai ke tanah Spanyol (Andalusia) semenjak zaman sahabat Rasul. Kedatangan mereka telah berhasil mempengaruhi kehidupan masyarakat di sana khususnya dalam bidang keilmuan. Sepanjang pemerintahan Islam di Spanyol, telah lahir sejumlah cendikiawan dan sarjana dalam pelbagai bidang ilmu. Sebagian mereka ialah ahli sains, matematika, astronomi, perobatan, filsafat, sastera, dan sebagainya.Abu Bakr Muhammad Ibn Yahya al-Saigh atau lebih terkenal sebagai Ibnu Bajjah adalah salah seorang diantara para cendekiawan Muslim tersebut. Terlahir di Saragossa tahun 1082 M, Ibnu Bajjah merupakan seorang sastrawan dan ahli bahasa yang unggul. Ia pernah menjadi penyair bagi golongan al-Murabbitin yang dipimpin oleh Abu Bakr Ibrahim Ibn Tafalwit.
Selain itu, Ibnu Bajjah juga ahli di bidang musik dan pemain gambus yang handal. Ia juga seorang yang hafal Alquran. Dalam waktu yang sama, Ibnu Bajjah amat terkenal dalam bidang perobatan dan merupakan salah seorang dokter terkenal yang pernah dilahirkan di Andalusia.
Ibnu Bajjah juga telah menulis sebuah buku yang berjudul Al-Nafs yang membicarakan persoalan yang berkaitan dengan jiwa. Pembicaraan itu banyak dipengaruhi oleh gagasan pemikiran filsafat Yunani. Oleh sebab itulah, Ibnu Bajjah banyak membuat ulasan terhadap karya dan hasil tulisan Aristoteles, Galenos, al-Farabi, dan al-Razi.
Ilmu sains dan fisika digunakan oleh Ibnu Bajjah untuk menguraikan persoalan benda dan rupa. Menurut Ibnu Bajjah, benda tidak mungkin terwujud tanpa rupa tetapi rupa tanpa benda mungkin wujud. Oleh sebab itu, kita boleh menggambarkan sesuatu dalam bentuk dan rupa yang berbeda-beda.
D. Al-Razi
Al-Razi atau nama sebenarnya Abu Bakar Muhammad bin Zakaria al-Razi, lahir pada tahun 236H bersamaan 850M. Sesetengah pendapat mengatakan yang beliau lahir pada 1 Sya'ban 251H bersamaan 865M. Beliau anak kelahiran bum! Iran iaitu di Ray dekat Tehran merupakan seorang tokoh falsafah yang masyhur pada kurun ke-3 Hijrah.
Beliau pada zaman mudanya menjadi pemain gambus (rebab, rebana) sambil menyanyi, kemudian dia meninggalkan pekerjaan itu dan mempelajari bidang perubatan dan falsafah. Beliau belajar ilmu kedoktoran dengan Ali ibn Rabban al-Thabari (192 - 240H bersamaan 808-855M) dan belajar ilmu falsafah dengan al-Balkhi. Dalam masa yang sama beliau juga belajar matematik, astronomi, sastera, dan kimia.
Penemuan al-Razi berkenaan sakit campak cacar tulen (smallpox) dan campak biasa (measal) turut menjadi bahan rujukan perubatan di dunia Barat malah turut diulangi penerbitannya beberapa kali sehingga abad ke-18M. Kedua-dua karya ini juga merupakan sumber kurikulum tradisional di kalangan para pengamal perubatan Islam.
Kitab al-Mansur (Liber medicinalis ad al Mansorem) juga karya agung al-Razi dalam dunia perubatan. Al-Razi telah menghasilkan buku ini ketika beliau di Khurasan di bawah pemerintahan Gabenor al-Mansur Ibnu Ishaq. Dalam buku ini terkandung 10 penemuan berkaitan tentang amalan sent dan sains perubatan. Buku ini dianggap satu karya beliau yang tulen dan mencerminkan kematangan dan kepakaran beliau dalam amalan perubatan moden.
Al-Razi turut memberi sumbangan yang besar dalam bidang kimia dengan terhasilnya Kitab al-Asrar (The Book of Secrets). Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan merupakan sumber utama maklumat bahan kimia sehingga abad ke-14M. Antara lain kejayaan al-Razi dalam dunia perubatan ialah penemuan rawatan kepada penyakit cacar dan pengasingan alkohol dalam penghasilan antiseptik.
E. AL-Khowarismi
Nama sebenar al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi telah dikanali di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Beliaulah yang menemukan Al Jabru wal Mukobala. (penjabaran dan penyelesaian). Di nama latinkan menjadi Aljabar.
Beliau telah dilahirkan di Bukhara. Pada tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.
Sumbangan Al-Khawarizmi Melalui Karya Sumbangan hasil karya beliau sendiri, antaranya ialah :
1. Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
2. Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematik dan telah mengemukakan 800 buah soalan yang sebahagian daripadanya merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
3. Sistem Nombor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem nombor pada zaman sekarang.
Banyak kaedah yang diperkenalkan dalam setiap karya yang dihasilkan. Antaranya ialah kos, sin dan tan dalam trigonometri penyelesaian persamaan, teorem segitiga sama juga segitiga sama kaki dan mengira luas segitiga, segi empat selari dan bulatan dalam geometri. Masaalah pecahan dan sifat nombor perdana dan teori nombor juga diperkenalkan. Banyak lagi konsep dalam matematik yang telah diperkenalkan al-khawarizmi sendiri.
F. Ibnu Rusyd
Abu’l Walid Muhammad ibn Rushd al-Qurtubi (1126-1198), yang lebih dikenal dengan nama Ibn Rushd atau Averroes di dunia Barat, memiliki beberapa posisi unik dalam sejarah filsafat Islam.
Averroes adalah filsuf Islam asal Andalusia yang mungkin cuma satu-satunya di wilayah ini yang setenar dengannya; Ibn Bajjah dan Ibn Thufail adalah dua filsuf lain asal Andalusia tapi kurang berpengaruh seperti Ibn Rushd.
Kitab Fashl al-Maqal yang diterjemahkan oleh George F. Hourani menjadi On The Harmony of Religion and Philosophy (1976) berisi penjelasan bagaimana filsafat sesungguhnya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, termasuk dengan syari’ah. Bahkan, menurut Ibn Rushd, Al-Quran bukan saja tidak melarang namun justru menyuruh atau setidaknya menganjurkan umat Islam untuk menekuni studi filsafat jika ia memiliki kemampuan intelektual yang demonstratif. Bukankah Allah menyuruh kita melakukan i’tibar dan tafakur terhadap maujud di alam raya ini yang bermuara kepada renungan kepada Sumber semua maujud ciptaan? Demikian uraian Ibn Rushd.

BAB III
PENUTUP

Titik penting dari kelahiran sains dalam peradaban Islam dimulai dengan penerjemahan karya-karya klasik sains dan filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab, yang diawali oleh Hunayn ibn Ishaq (809-873) dan kemudian diteruskan oleh Ishaq, Hubaish dan Isa bin Yahia. Perkembangan ini kemudian memicu penerjemahan berbagai karya – karya sains seperti Matematika dari India dan Cina, sedangkan karya –karya dalam bidang kedokteran banyak diterjemahkan dari Persia. Pertukaran dan transformasi sains merupakan hal yang biasa dalam Peradaban Islam. Sebagaimana kita dapat melihat betapa terbukanya kota-kota besar yang menjadi “Center of Excellent” (Pusat kemajuan), dengan berdatangannya para intelektual dari berbagai penjuru dunia. Selain memang secara infrastruktur, kota-kota tersebut sangatlah siap untuk membangun atmosfir ilmiahnya, seperti tiga perpustakaan terbesar di dunia, Fatimiyyah di Mesir, Abbasiyah di Baghdad dan Umayyah di Kordoba. Pada akhirnya, Kordoba sebagai pusat peradaban kaum muslim di belahan Eropa, telah menjadi cahaya penerang bagi seantero jagad Eropa. Seluruh ide awal masa Renaissance dan Revolusi sains Eropa berawal dari Kordoba. Ribuan Peneliti, Pengajar dan Siswa dari seluruh dunia dan terkhusus ,Eropa, telah menjadikan Kordoba sebagai kiblat ilmu pengetahuan dan kemajuan sains. Banyak berdirinya akademi-akademi di sana merupakan daya tarik utama bagi seluruh peneliti, pengajar dan siswa untuk mengembangkan ilmunya. Akademi merupakan sebuah tradisi ilmiah yang telah dibangun sejak lama oleh kaum Muslim mulai tahun 600 – 700. Dimana hal yang sama justru baru dilakukan oleh peradaban Eropa pada abad 13 dengan Universitas Paris dan Universitas Oxford sebagai avant garde. Pembentukan –pembentukan pendidikan pascasarjana di Eropa merupakan kelanjutan dari ide orisinal pola pendidikan Islam, seperti Sarjana (Undergraduate) atau Mutafaqqih, dan Pascasarjana (Graduate) atau Sahib.
Kecemerlangan Intelektual Muslim telah tercatatkan dalam sejarah manusia, berbagai penemuan dan kemajuan sains telah direngkuhnya. Dalam bidang Matematika, pengenalan angka 0 dan sistem desimal yang diperkenalkan oleh Intelektual Muslim dapat menjadi contoh sederhana yang merupakan basis awal bagi Revolusi sains Dunia. Berbagai karya dari Intelektual muslim telah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Eropa seperti misalnya : Al-Khwarizmi pada bidang Matematika, di barat dikenal dengan Alghorismus. Begitu pula karya-karya dari Alkirmani yang terkait dengan Trigonometri, dimana menjadi awal bagi penggunaan fungsi sinus dan cosinus. Penelitian tentang Optik juga telah dibukukan oleh Ibnul Hairham dan diterjemahkan ke dalam banyak bahasa di Eropa, yang secara langsung banyak mengilhami Isaac Newton dalam mengembangkan keilmuannya. Sedangkan dalam bidang Kimia, Islam memiliki Intelektual Jabir ibn Hayyan sebagai avant garde dan menjadikan berbagai istilah Kimia seperti Alkohol, Alembic, Alkali dan Elixir sebagai warisan sains dunia. Akan tetapi ilmu kedokteran lah yang menjadi kunci pertama dari Intelektual Muslim bagi penulusuran lebih mendalam atas sains. Tersebutlah nama-nama mashyur seperti: Ibnu Sina, Al-Razi dan Ala’al Din Ibn al-Nafis. Perkembangan ilmu kedokteran tentunya juga didukung oleh infrastruktur yang berkualitas. Hampir di setiap kota-kota besar terdapat rumah sakit – rumah sakit (Bimarisman) dengan kualitas pelayanan medik terbaik. Dikisahkan bahwa Kairo pernah memiliki rumah sakit dengan daya tampung 8000 tempat tidur dengan pemisahan pada berbagai kasus medis. Bukan hanya sekedar pelayanan medik yang terkemuka, setiap rumah sakit memiliki perpustakaan dan ruang kuliah untuk memajukan pendidikan medis.

DAFTAR PUSTAKA

http://alhakelantan.tripod.com/tokoh/id9.html, diakses pada 9 April 2008

Hafez Seri Biografi Tokoh Islam: Al Khawarizmi (online) (http://hafez.wordpress.com/2008/03/14/seri-biografi-tokoh-islam-al-khawarizmi/, diakses pada 9 April 2008)

Heriyanto, Husain Rasionalitas Ibn Rushd Perlu, Tapi tak Memadai, (online), (http://www.icas-indonesia.org/index.php?option=com_content&task=view&id=236&Itemid=129&lang=iso-8859-2, diakses pada 9 April 2008)

Susetyo, Karel H. Sejarah Peradaban Islam : Berawal dari Sains dan berakhir dengan Politik, (online), (http://www.icas-indonesia.org/index.php?option=com_content&task=view&id=236&Itemid=129&lang=iso-8859-2, diakses pada 9 April 2008)
Yus Ibnu Bajjah : Cendekiawan Muslim Teragung, (online), (http://www.icmi.or.id/ind/content/view/38/, Diakses pada 9April 2008)

Zarkasyi, DR. Hamid F. Sumbangan Islam kepada Barat, (online), ( http://banihamzah.wordpress.com/2007/04/26/sumbangan-islam-kepada-barat/, diakses pada 9 April 2008)
Read More..

Integrasi sistem pendidikan Islam ke dalam sistem Pendidikan Nasional


BAB I
PENDAHULUAN

Secara konstitusional, Indonesia ditetapkan sebagai negara yang berdasarkan kepada agama. Artinya bahwa negara Indonesia melindungi dan menghargai kehidupan beragama warga Indonesia.
Berdasarkan tinjauan sosial kultural, Indonesia adalah negara beragama yang percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Kehidupan sosial budaya bangsa sangat dipengaruhi dan diwarnai oleh nilai-nilai agama, sehingga kehidupan beragama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia.
Ditinjau dari kacamata pendidikan, sistem pendidikan Indonesia tidak bisa dipisahkan dari sistem pendidikan Islam. Pendidikan agama di Indonesia tidak bisa diabaikan dalam penyelenggaraan pendidikan Nasional karena merupakan modal dasar dalam pembangunan mental spiritual bangsa dan merupakan potensi nasional untuk pembangunan fisik meteriil bangsa Indonesia.
Yang menjadi fokus pembahasan pada makalah ini adalah “Bagaimana proses integrasi sistem pendidikan Islam ke dalam sistem pendidikan Nasional?”.

BAB II
INTEGRASI SISTEM PENDIDIKAN ISLAM KE DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

A. Transformasi Pesantren ke Dalam Sistem Pendidikan Nasional
Sejak masa awal penyebaran Islam, pesantren adalah saksi awal bagi penyebaran Islam di Indonesia. Secara historis, pesantren telah mendokumentasikan berbagai peristiwa sejarah bangsa Indonesia, baik itu sejarah masa awal penyebaran Islam, ekonomi, maupun politik bangsa Indonesia.
Menurut Ki Hajar Dewantara, pondok pesantren merupakan dasar dan sumber pendidikan Nasional karena sesuai dan selaras dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.
Pada gilirannya, pesantren juga mendirikan madrasah-madrasah. Pendirian madrasah di pesantren emakin menemukan momentumnya semenjak KH. Ahmad Wahid Hasyim menjabat sebagai menteri agama. Ia melakukan pembaruan pendidikan Islam melalui peraturan menteri agama No. 3 th 1950, yang menginstruksikan pemberian pelajaran umum di madrasah dan memberikan pelajaran agama di sekolah negeri dan swasta.
Pesantren tidak hanya mengadopsi madrasah, tetapi juga mendirikan sekolah-sekolah umum. Pesantren lebih membuka kelembagaan dan fasilitas-fasilitas pendidikannya bagi kepentingan pendidikan umum.
Pesantren yang pertama mendirikan SMP dan SMA adalah pesantren Tebu Ireng Jombang. Langkah ini kemudian diikuti oleh pesantren-pesantren lain, bahkan belakangan pesantren berlomba-lomba mendirikan sekolah-sekolah umum untuk mengikuti tuntutan masyarakat agar santri bisa belajar pengetahuan agama dan menguasai pengetahuan umum seperti murid-murid di sekolah umum yang lain.
B. Prinsip-prinsip dan Tanggung Jawab Lembaga Pendidikan Islam
Dalam rangka merealisasikan tugasnya, bentuk lembaga pendidikan Islam apapun harus berpijak pada prinsip-prinsip tertentu yang telah disepakati sebelumnya, sehingga antara lembaga yang satu dengan yang lainnya tidak terjadi tumpang tindih. Islam mengajarkan agar seorang muslim harus mencari ilmu secara individual, karena ilmu merupakan syarat mutlak bagi kehidupan seorang muslim sejati, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat. Di pihak lain, Islam mengajarkan untuk amar ma’ruf dan nahi munkar terhadap sekitarnya.
Ajaran ini berimplikasikan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab sekolah, pemerinatah, lingkungan sosial, dsb, oleh karena itulah wujud lembaga pendidikan Islam cukup banyak, seperti diantaranya adalah:
1. Masjid (surau, langgar, musholla dan muanasah)
2. Madrasah dan pondok pesantren (kuttab)
3. Pengajian dan penerangan Islam (majlis ta’lim)
4. Kursus keislaman (training)
5. Badan pembinaan rohani
6. Badan konsultan keagamaan
7. MTQ
C. Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional
Dengan surat keputusan tanggal 8 Maret 1819, gubernur Van Der Capellen memerintahkan untuk mengadakan suatu penelitian tentang pendidikan masyarakat Jawa dengan tujuan meningkatkan kemampuan membacadan menulis di kalangan mereka.
Ketika tumbuh suatu keinginan untuk mengembangkan satu sistem pendidikan umum bagi semua orang pada pergantian abad ke 20, beberapa tokoh berpikir untuk mencari kemungkinan untuk melibatkan pendidikan Islam dalam pengembangan tersebut. Hal ini disebabkan karena pendidikan Islam dibiayai oleh rakyat sendiri dan pendidikan umum dapat direalisasikan dengan biaya relatif lebih murah. Akan tetapi penggabungan sistem tersebut tidak terlaksana karena alasan politis. Pada saat itu usul untuk menggabungkan sistem pendidikan Islam ditolak.
Semenjak itu sekolah Islam mengambil jalannya sendiri, dan tetap berpegang pada tradisinya sendiri tetapi jugaterbuka untuk perubahan dalam tradisi tersebut. Semenjak permulaan abad ini pendidikan Islam mulai mengembangkan suatu model pendidikan sendiri yang berbeda dan terpisah dari sistem pendidikan yang dilaksanakan oleh Departemeen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

1. Pesantren
Besarnya arti pesantren dalam perjalanan bangsa Indonesia, khususnya Jawa, tidak berlebihan jika pesantren dianggap sebagai bagian dari historis bangsa Indonesia yang harus dipertahankan. Apalagi pesantren telah dianggap sebagai lembaga pendidikan asli Indonesia yang mengakar kuat dari masa pra-Islam, yaitu lembaga pendidikan bentuk asrama agama Budha Mandala Asa Asyrama yang ditransfer menjadi lembaga pendidikan Islam.
a. sejarah perkembangan pondok pesantren
Pesantren merupakan bapak dari pendidikan Islam di Indonesia yang didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuhan zaman. Pesantren dilahirkan atas dasar kewajiban dakwah Islamiyah, yakni menyebarkan dan mengembangkan agama Islam sekaligus mencetak kader-kader ulama atau da’i. pada umumnya, berdirinya suatu pesantren diawali dari kemampuan masyarakat akan keunggulan dan ketinggian ilmu seorang guru atau kyai.
Pesantren di Indonesia tumbuh dan berkembang sangat pesat, berdasarkan laporan pemerintah kolonial Belanda, pada abad ke- 15 untuk Jawa terdapat kurang lebih 1853 buah, dengan jumlah santri tidak kurang 16.500 orang. Dari jumlah tersebut, belum termasuk jumlah pesantren-pesantren yang berkembang di luar Jawa, terutama Sumatra dan Kalimantan yang sekurang-kurangnya terkenal sangat kuat.
b. Sistem pendidikan dan pengajaran di pesantren
Pondok pesantren tidak pernah lepas dari ciri khasnya yang juga merupakan unsur pokonya, yaitu:
1) Pondok
2) Masjid
3) Santri
4) Kyai
5) Kitab klasik
Itulah ciri khas yang selalu melekat pada pondok pesantren. Adapun dalam realitasnya, penyelenggaraan sistem pendidikan dan pengajaran di pondok pesantren dapat digolongkan menjadi tiga bentuk, yaitu:
1) Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam, dan cara pengajaran dengan cara non klasikal. Dimana kyai mengajar santri berdasarkan kitab berbahasa Arab yang ditulis ulama besar abad pertengahan, dan para santri bertempat tinggal di pondok dalam pesantren.
2) Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada dasarnya sama dengan pondok pesantren tersebut di atas, tetapi para santri tidak disediakan pondokan di komplek pesantren, namun ada juga santrinya yang disebut santri kalong.
3) Dewasa ini pondok pesantren merupakan lembaga gabungan yang di dalamnya terkandung pendidikan formal dan nonformal.
2. Madrasah
Madrasah merupakan isim makan dari ‘darasa’ yang berarti ‘tempat duduk untuk belajar’. Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam mulai didirikan dan berkembang sekitar abad ke- 5 H atau 10 – 11 M. Ketika penduduk Naisabur mendirikan lembaga pendidikan Islam model madrasah tersebut pertama kalinya, akan tetapi tenarnya justru melalui menteri kerajaan baru Saljuk yang bernama Nizham al- Mulk yang mendirikan Nidhomiyah tahun 1065.
Ketika madrasah dari Timur Tengah, kemudian diadopsi oleh umat Islam Indonesia perkembangan berikutnya madrasah merupakan lembaga pendidikan formal seperti kuttab dan masjid. Pada awal perkembangannya, madrasah tergolong lembaga pendidikan setingkat college (jika dibandingkan dengan pendidikan Islam saat ini). Namun selanjutnya, madrasah tidak lagi berkonotasi sebagai akademi, tetapi sekolah tingkat dasar sampai menengah.
Pertama madrasah didirikan di Indonesia adalah Adabiyah di Padang oleh syekh Abdullah Ahmad pada tahun 1909. Tetapi ada juga yang menyebutkan juga bahwa Jami’at Khoir sebagai madrasah pertama di Indonesia.
Sistem pendidikan dan pengajaran di madrasah adalah perpaduan antara sistem pondok pesantren dengan sistem yang berlaku di sekolah-sekolah modern. Proses perpaduan tersebut berlangsung secara berangsur-angsur mulai dari mengikuti sistem klasikal, sistem pengajian kitab-kitab, digantikan dengan bidang-bidang pelajaran tertentu. Walaupun masih menggunakan kitab yang lama dan semakin berkembangnya zaman, lahirlah madrasah-madrasah yang mengikuti sistem kejenjangan dan bentuk sekolah modern seperti madrasah ibtidaiyah (MI), sama dengan sekolah dasar (SD), madrasah tsanawiyah (MTs) sama dengan sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah aliyah (MA) sama dengan sekoalah menenga atas (SMA).
Departemen dalam rangka melaksanakan program pengembangan madrasah, sebagaipelaksanaan program wajar, memperkenalkan madrasah wajib belajar (MWB) tahun 1958. MWB dimaksudkan sebagai langkah awal untuk memberikan bantuan pembinaan madrasah dalam rangka penyeragaman materi kurikulum dan sistem penyelenggaraannya dengan madrasah ibtidaiyah yang diselenggarakan oleh masyarakat.
3. Perguruan tinggi agama Islam
Umat Islam merupakan mayoritas dari penduduk Indonesia, selalu mencari cara untuk membangun sistem pendidikan Islam yang lengkap, mulai dari pesantren yang sederhana sampai perguruan tinggi.
Perkembangan berikutnya, Departemen Agama mendirikan Sekolah Guru Agama Islam (SGAI) untuk tingkatan guru tingkat dasar dan Sekolah Guru dan Hakim Agama Islam (SGHAI). Pada tahun 1940, di Padang, berdiri persatuan guru-guru agama Islam (PGAI). Namun perguruan ini hanya mampu berjalan 2 tahun saja. Karena Jepang datang ke Padang dan menghendakinya untuk ditutup.
Pada tahun 1945 dengan bantuan pemerintah pendudukan Jepang, saat itu didirikan Sekolah Tinggi Islam di Jakarta. Tujuannya untuk mencetak para alim ulama yang intelek, yaitu mereka yang mempelajari ilmu pengetahuan agama Islam secara luas dan mendalam serta mempunyai pengetahuan umum yang diperlukan dalam masyarakat. Studi yang ditempuh selama 2 tahun sampai mendapatkan gelar sarjana muda dan 2 tahun lagi untuk mendapatkan gelar sarjana penuh.
Pada Desember 1945, pada saat Jakarta diduduki oleh tentara sekutu, perguruan tinggi ini ditutup sementara dan pada tahun 1946 dibuka kembali di Jogjakarta. Pada tahun 1948 STI diubah menjadi Universitas Islam Indonesia dengan beberapa fakultas, yaitu fakultas Agama, hukum, ekonomi dan pendidikan.

BAB III
SIMPULAN

Pesantren yang pertama mendirikan SMP dan SMA adalah pesantren Tebu Ireng Jombang. Langkah ini kemudian diikuti oleh pesantren-pesantren lain, bahkan belakangan pesantren berlomba-lomba mendirikan sekolah-sekolah umum untuk mengikuti tuntutan masyarakat agar santri bisa belajar pengetahuan agama dan menguasai pengetahuan umum seperti murid-murid di sekolah umum yang lain.
Dalam rangka merealisasikan tugasnya, bentuk lembaga pendidikan Islam apapun harus berpijak pada prinsip-prinsip tertentu yang telah disepakati sebelumnya, sehingga antara lembaga yang satu dengan yang lainnya tidak terjadi tumpang tindih.
Pesantren merupakan bapak dari pendidikan Islam di Indonesia yang didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuhan zaman. Pesantren dilahirkan atas dasar kewajiban dakwah Islamiyah, yakni menyebarkan dan mengembangkan agama Islam sekaligus mencetak kader-kader ulama atau da’i. pada umumnya, berdirinya suatu pesantren diawali dari kemampuan masyarakat akan keunggulan dan ketinggian ilmu seorang guru atau kyai.
Madrasah merupakan isim makan dari ‘darasa’ yang berarti ‘tempat duduk untuk belajar’. Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam mulai didirikan dan berkembang sekitar abad ke- 5 H atau 10 – 11 M. Pertama madrasah didirikan di Indonesia adalah Adabiyah di Padang oleh syekh Abdullah Ahmad pada tahun 1909. Tetapi ada juga yang menyebutkan juga bahwa Jami’at Khoir sebagai madrasah pertama di Indonesia.
Perkembangan berikutnya, Departemen Agama mendirikan Sekolah Guru Agama Islam (SGAI) untuk tingkatan guru tingkat dasar dan Sekolah Guru dan Hakim Agama Islam (SGHAI). Pada tahun 1940, di Padang, berdiri persatuan guru-guru agama Islam (PGAI).

DAFTAR PUSTAKA

Asrohah, Hanun Sejarah Pendidikan Islam. 1998. PT Logos Wacana Ilmu: Jakarta.

Hasbullah Sejarah Pendidikan Islam Indonesia. 1999. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Steenbrink, Karel A. Pesantren, Madrasah, Sekolah. 1986. LP3ES: Jakarta.

Umam Al-Farich, Fikrul Mengintegrasikan Pendidikan Islam (Pesantren) Dalam Sistem Pendidikan Nasional ”Antara Hambatan dan Solusi”. (online). (http://fikryfoundation.wordpress.com,diakses pada 6 Maret 2008).

Zuhairini, dkk Sejarah Pendidikan Islam. 2000. Bumi Aksara: Jakarta

Read More..

Cinta orang tua dan bentuk perwujudannya


BAB I
PENDAHULUAN

Cinta kasih merupakan paduan dua kata yang mengandung arti psikologis yang dalam, yang sulit didefinisikan dengan rangkaian kata-kata. Mungkin cinta baru dapat dimengerti atau dirasakan bagi orang yang sudah atau sedang dirundung cinta. Cinta kasih merupakan karunia Allah SWT. Kepada umat Nya, manusia makhluk yang paling sempurna dan sebagai khalifah-Nya dimuka bumi tercinta ini. Allah menjadikan cinta kasih antara suami istri sebagai bagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk, dari seorang mencintai dirinya, istri, anak harta, dan bentuk cinta yang lain seperti cinta pada orang tua, cinta pada sesama dan cinta pada seksual.
Di zaman sekarang, banyak orang melakukan hal-hal yang dianggap gila hanya demi cinta. Contoh, sepasang anak muda yang putus cinta akan rela minum racun. Padahal kalau diselidiki alasannya hanya sepele saja, yaitu atas nama cinta. Melakukan perzinaan pra nikah atas nama cinta yang sejati. Perkelahian antar remaja desa atas nama rasa cinta sesama sehingga wajib untuk saling menolong dan melindungi. Itukah cinta?
Pembahasan mengenai cinta kasih ini sangatlah luas, oleh karenanya di sini penulis mencoba membatasinya dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk perwujudan cinta teradap orang tua, diri sendiri, sesama dan seksual?
Selanjutnya, marilah kita temukan jawaban atas permasalahan-permasalahan tadi pada uraian makalah ini. Akhirnya penulis ucapkan “Selamat membaca makalah ini dan semoga ada manfaat yang dapat kita petik dari makalah ini”.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Cinta Orang tua dan Bentuk Perwujudannya
Anak merupakan buah alami dari kuatnya kasih sayang suami istri. Status sebagai ayah dan ibu merupakan kedudukan mulia, penuh makna sebagai ekspresi bahwa Tuhan telah menumpahkan rahmat-Nya, sehingga keduanya saling dipenuhi rasa kasih sayang dan perasaan tertarik, serta perasaan terikat satu sama lain secara langgeng.
Cinta pada orang tua ini merupakan kewajiban, utamanya pada seorang ibu. Sebagaimana diceritakan bahwa pada suatu hari seorang sahabat Nabi bertanya kepada Nabi “Siapakah yang patut dihormati? Nabi menjawab “Ibumu!. Pertanyaan tersebut diulang sampai tiga kali, namun Nabi tetap menjawab “Ibumu!, baru pada keempat kalinya Nabi menjawab “Babapmu!. Hal ini diperkuat dengan al-Qur’an yang menceritakan betapa payahnya seorang ibu ketika mengandung anaknya.
Atas dasar alasan itulah maka semua perintah dan kewajiban yang diberikan Tuhan ditujukan kepada anak agar anak memperlakukan keduanya dengan kasih sayang dan hormat. Perintah itu ditujukan kepada setiap anak manusia agar mengungkapkan perasaan tersebut kepada orang tuanya. Perintah itu merupakan perintah yang teramat mulia karena menyadarkan kepada manusia bahwa hubungan famili dan perasaan kasih sayang dan hormat kepada orang tua memberikan makna yang dalam akan kehadiran manusia di dunia.
Akan tetapi jika cinta pada sebuah keluaga sangat berlebihan akibatnya akan fatal. Sebagaimana diketahui, pada level ekstrim cinta ini dapat menjadi chauvinisme atau ultra nasionalisme. Cinta keluarga yang berlebihan dapat berarti mengganggu keluarga lain, seperti para robber-baron pada abad kegelapan.
B. Cinta Diri dan Bentuk Perwujudannya
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya dan mengaktualisasikan diri. Ia juga mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan, ketentraman, dan kebahagiaan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci sesuatu hal yang menghalanginya untuk untuk hidup, berkembang, dan mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan bahayanya.
Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendirinya sendiri, ialah kecintaannya terhadap harta yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kemewahan dan kesenangan hidup. Cintanya yang demikian teelah diabadikan dalam al-Qur’an surat al-Adiyat ayat 8.
C. Cinta Pada Sesama
Istilah untuk menggambarkan cinta sesama adalah compassion, dari compati (Lat.) yang berasal dari com- (dengan, bersama) + pati (menderita), yang bisa berarti menderita bersama, bersimpati, mengasihi, sympathy dari sympathia (Lat.) atau sympatheia (Yun.) berasal dari syn- (bersama) + pathos (menderita, mengalami, merasakan), berarti menderita bersama, mengalami bersama; bersinomim dengan compassion
Cinta jenis ini berekspresi dalam berbagai bentuknya. Dari cinta biologis murni, biologis campur perasaan dan emosi, cinta resiprokal sampai cinta vertikal. Berbeda dengan cinta vertikal antara makhluk dengan Tuhannya, cinta vertikal antar lawan jenis menurut saya malah kurang bagus dan kurang sehat. Karena manusia itu memiliki ekspresi setan dan malaikat sekaligus, maka cinta vertikal terkadang cenderung dimanfaatkan oleh yang dicintai.
Sebagai contoh, wanita yang cinta mati (cinta vertikal) pada seorang lelaki, hanya ingin selalu memberi pada lelaki pujaannya, pada sebagian kasus cenderung akan merusak mental sang lelaki untuk tergoda mengeksploitasi “cinta gratis” pemujannya. Begitu juga lelaki yang memiliki cinta vertikal pada wanita pujaannya cenderung akan dieksploitir oleh yang dicintai. Karena, si pemuja tidak memiliki “bargaining politik” yang kuat atau sepadan.
Cinta antar lawan jenis yang ideal menurut saya adalah justru cinta resiprokal. Ini cinta yang sehat. Bisa saling mengontrol. Saling berkorban. Saling “bargaining”. Karena manusia cenderung rusak mentalnya (tend to corrupt) apabila diberi “kekuasaan” yang terlalu besar. Itu terjadi di bidang politik dan kekuasaan. Di bidang cinta individu antar lawan jenis bukanlah pengecualian. Kasus-kasus yang terjadi di mana wanita jadi korban lelaki, atau lelaki jadi korban wanita dapat terjadi karena adanya cinta vertikal ini yang sering dimanfaatkan secara maksimal oleh pihak yang dicintai dan tak tau diri.
Yang terpenting adalah cinta Humanis, yaitu cinta antar sesama tanpa pretensi biologis antar lawan jenis. Cinta ini termasuk cinta tetangga, cinta orang miskin (bagi yang kaya), yang pintar mencintai yang kurang pintar begitu juga sebaliknya.
Inilah bentuk cinta antar-makhluk yang paling indah. Saling menyayangi antar tetangga; yang kaya dengan yang miskin. Mencintai sesama pemeluk agama; sesama bangsa dan sesama manusia. Cinta jenis ini tidak hanya akan membuat wajah kita selalu bersinar penuh cinta; dunia juga ikut tersenyum melihat penghuninya hidup dalam harmoni.
Ada tujuh tahapan cinta, yaitu Cinta sebagai Ketertarikan; Cinta sebagai Mutualisme; Cinta sebagai Kekeluargaan; Cinta sebagai Romantisme; Cinta sebagai Penyatuan; Cinta sebagai Kemanusiaan; dan Cinta sebagai Kesatuan. Cinta pada sesama terletak pada tahap keenam, yaitu sebagai kemanusiaan. Cinta ini sebenarnya adalah cerminan dari cinta yang kedua, cinta berdasarkan mutualisme. Ia adalah bentuk yang lebih luhur dengan melupakan diri. Cinta pada tahap ini tidak lagi mementingkan diri sendiri. Yang lain adalah sama penting dengan diri sendiri karena sesungguhnya tidak ada pembatas di antaranya. Cinta bukanlah lagi perasaan melainkan perbuatan. Cinta menjadi sesuatu yang membangun ke arah yang lebih baik untuk kesejahteraan bersama.
D. Cinta Pada Seksual
Cinta pada seksual memiliki istilah sendiri, yaitu eros: cinta seksual, cinta fisik yang dipuaskan dengan hubungan seksual.
Cinta pada dasarnya adalah ketertarikan pada yang indah dan yang baik. Ia dimulai dari hal yang paling kasar yaitu fisik sampai pada yang paling halus yaitu spiritual. Cinta akan tubuh, berarti cinta seksual yang secara instingtif dibutuhkan untuk prokreasi. Cinta ini adalah selubung yang paling kasar dari keinginan manusia akan yang abadi dan yang baik dan indah. Ia ingin ada bagian dari dirinya yang terus hidup dan ia ingin anaknya sebagai ciptaan yang indah dan baik.
Cinta ini terlihat paling jelas pada libido (Lat.: nafsu, diturunkan dari libēre) atau hasrat seksual. Kiranya Freud tidak terlalu salah dengan mengatakan bahwa yang menggerakkan seluruh hidup manusia adalah libido. Libido menjadi sebuah dorongan yang tak tertahankan, yang memastikan keberlangsungan suatu species.

BAB III
ANALISIS

Intinya bahwa cinta itu ada cinta pada sesama manusia (makhluk) dan pada Sang Pencipta. Kedua jenis cinta ini sama-sama memiliki level atau tingkatan kadar dan kualitasnya sendiri. Secara umum, cinta yang positif bisa dibagi dua (a) cinta resiprokal atau horizontal dan (b) cinta murni atau vertikal.
Kata horizontal dan vertikal ini istilah saya sendiri yang maknanya mungkin tidak sama dengan arti umum. Cinta horizontal yang saya maksud adalah rasa sayang yang saling berbalas (resiprokal) ini biasanya antar dua insan. Sedang cinta vertikal bermakna seperti yang dikatakan Ar Rohwany, yaitu cinta yang selalu memberi. Apakah cintanya itu berbalas apa tidak itu tidak penting baginya.
Menurut Ibnu Sina, pemikir Muslim Spanyol abad pertengahan, keikhlasan makhluk dalam melakukan perintah Khalik-nya setidaknya terbagi menjadi dua. Pertama, orang yang taat melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya semata-mata karena dia ingin masuk sorga dan takut neraka. Ini masih masuk dalam kategori ikhlas, walaupun menurut Ibnu Sina termasuk ikhlasnya pedagang yang suka menghintung untung rugi.
Kedua, seseorang melakukan apa yang diperintahkan Tuhan dan menjauhi larangan-Nya semata-mata karena cintanya pada Sang Pencipta. Dia tidak peduli apakah di akhirat kelak dia akan dimasukkan ke sorga atau terjungkal ke neraka. Ikhlas berdasarkan cinta vertikal seperti inilah, masih menurut Ibnu Sina, bentuk cinta berkualitas paling tinggi.
Itulah bentuk cinta, cinta kita kepada orang tua adalah dengan menghormati dan menjaganya. Jangan sampai kita menyakiti hati keduanya. Biar bagaimanapun orang tua, meski ia kafir dan menyuruh kita untuk berbuat keji tanpa ada alasan yang tepat, kita boleh menolak dengan penolakan yang sopan dan tetap menjaga perasaan orang tua.
Dalam sebuah ayat al-Qur’an surat al-Ankabut ayat 8 disebutkan, “Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tua”. Bahkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dikatakan bahwa berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling disukai oleh Allah Ta’ala. Tidak tanggung-tanggung, ridlo Allah pun disandarkan pada ridlo kedua orang tua kita. Ini menunjukkan betapa pentingnya kedudukan kedua orang tua, sehingga sangat dan sangat patut dihormati dan dicintai.
Di dalam Islam ada ajaran untuk tidak menghancurkan atau membiarkan diri kita sendiri dalam kehancuran atau kebinasaan. Ini menandakan bahwa menjaga diri itu penting, sebab di dalam diri manusia terdapat tanda-tanda kebesaran Allah yang paling dekat untuk dipelajari.
Mencintai diri bukan berarti hanya merawat jasmani kita tanpa mempedulikan aspek rohani, meskipun terkadang merawat diri dalam aspek rohani lebih berat. Misalkan saja puasa, sepintas akan menghancurkan diri. Bagaimana tidak, membiarkan diri dalam keadaan lapar dan dahaga tubuh pun menjadi lemas tak bertenaga kitamenjadi lemah. Memang lemah secara fisik, tapi saya katakan diri kita tidak hanya terdiri dari aspek jasmani tapi juga rohani. Sekali-kali kita perlu memperkuat aspek rohani, salah satunya dengan puasa.
Salah satu bentuk mencintai diri adalah mendapatkan kehidpan yang nyaman, dengan demikian diperlukan sejumlah harta benda untuk mendapatkannya. Dengan demikian kita perlu mendapatkan harta benda, berarti kita juga mencintai harta. Dengan kata lain cinta diri juga cinta harta, akan tetapi jika berlebihan akan menimbulkan bahaya yang dahsyat. Kecurangan akan timbul jika mencintai diri, terutama harta timbul secara berlebihan.
Cinta pada sesama adalah cinta yang bersifat mutualisme, artinya antar sesama harus ada perasaan saling diuntungkan. Bentuk lain dari cinta sesama adalah rasa simpati terhadap orang lain, artinya merasa senasib sepenanggungan.
Cinta sesama adalah mencintai tetangga. Mencintai tetangga bukan berarti berselingkuh dengan tetangga, jika terjadi demikian bukan mutualisme yang terjadi melainkan parasitisme. Mencintai tetangga berarti berusaha membuat tetangga kita merasa aman dari gangguan yang kita timbulkan. Ini sesuai dengan ajaran Islam. Juga untuk senantiasa mengingat tetangga ketika kita mendapatkan sesuatu. Ini sesuai ajaran Islam, sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadis ‘Apabila kita memasak untuk senantiasa memperbanyak kuahnya kemudian ingatlah tetangga kita’.
Cinta pada seksual adalah penuh dengan nafsu, konotasinya adalah selalu menyenangi hal-hal yang berbau seksual. Sebenarnya cinta jenis ini bagus dan bahkan dianjurkan dalam ajaran Islam. Rosul mengajarkan umatnya untuk menikah tujuannya tidak lain adalah untuk menghalalkan hubungan antara pria dan wanita yang timbul akibat cinta pada seksual.

DAFTAR PUSTAKA

Notowidagdo, Drs. Rohim Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan al-Qur’an dan Hadits, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, 1997.

Nawawi, Imam Terjemah Riyadhus Shalihin, penerjemah Achmad Sunarto, Pustaka Amani: Jakarta, Cet. IV, 1999.

Read More..

Jumat, 07 November 2008

Faktor Penyebab Timbulnya Pemikiran Kalam


PENDAHULUAN

Ilmu Kalam sebagai ilmu yang berdiri sendiri belum dikenal pada masa Nabi Muhammad SAW, maupun pada masa sahabat-sahabatnya. Akan tetapi baru dikenal pada masa berikutnya, setelah ilmu-ilmu ke-Islaman yang lain satu-persatu muncul dan setelah orang-orang banyak yang membicarakan tentang alam gaib.
Kita tidak akan memahami persoalan-persoalan ilmu kalam dengan baik tanpa mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi timbul dan berkembangnya aliran kalam.
Dalam uraian makalah singkat ini, penulis akan mencoba memaparkan sejarah timbulnya aliran kalam dalam Islam. Pada uraian makalah ini, pembahasannya akan penulis batasi dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi timbulnya aliran kalam dalam Islam?
2. Bagaimana faktor-faktor tersebut dalam mempengaruhi timbulnya aliran kalam dalam Islam?
3. Aliran kalam mana saja yang kemunculannya dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut?
Untuk lebih jelasnya, marilah kita bahas satu persatu rumusan masalah di atas. Dari penulis mengucapkan selamat membaca, semoga bermanfaat. Amin.

PEMBAHASAN

A. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Aliran Kalam (Teologi) Dalam Islam
Menurut Harun Nasution, persoalan yang pertama kali timbul dalam Islam adalah persoalandalam bidang politik, bukannya dalam persoalan teologi. Akan tetapi persoalan politik ini segera meluas menjadi persoalan teologi, sehingga muncul berbagai aliran teologi.
Selain faktor politik di atas, menurut Amat Zuhri, ada faktor lain yang menyebabkan timbulnya aliran-aliran teologi dalam Islam, yaitu ayat-ayat al-Qur’an sendiri. Ayat-ayat al-Qur’an sangat memungkinkan untuk menimbulkan perbedaan pendapat ketika ditafsirkan oleh orang yang memiliki latar belakang sosial dan budaya yang berbeda yang pada akhirnya dapat melahirkan berbagai aliran teologi.
Sebenarnya tidak hanya dua faktor di atas yang mempengaruhi timbulnya aliran teologi dalam Islam. Menurut Ahmad Hanafi, ada banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya aliran teologi dalam Islam. Secara garis besar, Hanafi mengelompokkan faktor-faktor tersebut ke dalam dua macam, yaitu faktor internal yang datangnya dari Islam dan kaum muslim itu sendiri dan faktor eksternal yang datangya dari luar Islam dan kaum muslim itu sendiri.
1. Faktor internal
a. Penafsiran ayat-ayat al-Qur’an yang mudah menimbulkan pertentangan.
b. Kehidupan umat Islam yang semakin makmur.
c. Persoalan-persoalan politik umat Islam.
2. Faktor eksternal
a. Adanya mualaf yang semula beragama Yahudi, Masehi dan sebagainya.
b. Keinginan umat Islam untuk membantah alasan-alasan mereka yang memusuhi Islam.
c. Timbulnya minat umat Islam untuk mempelajari filsafat.
B. Munculnya Aliran Kalam (Teologi) dan Faktor yang mempengaruhinya.
Pada mulanya agama itu hanyalah merupakan kepercayaan-kepercayaan yang kuat dan sederhana, tidak perlu diperselisihkan dan tidak memerlukan penyelidikan. Penganut-penganutnya menerima bulat-bulat apa yang diajarkan agama, kemudian dianutnya dengan sepenuh hatinya tanpa memerlukan penyelidikan dan pemilsafatan.
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan untuk semua lapisan masyarakat. Al-Qur’an dalam ajakannya memanggil jiwa untuk beriman. Namun al-Qur’an tidak menyusun dalil-dalilnya secara logika. Al-Qur’an juga tidak menggunakan istilah-istilah filsafat dan tidak pula menguraikan problempemikiran secara panjang lebar. Kalau ilmu pengetahuan dan logika semata-mata yang digunakan al-Qur’an, tentu hanya sedikit golongan yang akan menerima ajaran Islam.
Di dalam al-Qur’an sendiri ada ayat-ayat yang kelihatannya janggal (mutasyabihat). Adanya ayat-ayat mutasyabihat ini disinyalir dalam al-Qur’an surat Ali Imran ayat 7:
Artinya: “Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat [183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat [184].”
Di antara ayat-ayat mutasyabihat adalah ayat-ayat al-Qur’an yang mengisyaratkan antropomorfisme berkaitan dengan zat dan sifat-sifat Tuhan. Dengan adanya ayat-ayat antropomorfisme ini ada sekelompok umat Islam yang berpegang teguh dengan makna harfiyahnya dan ada kelompok umat Islam yang mentakwilkan ayat-ayat tersebut. Hal ini akhirnya melahirkan dua aliran teologi Islam yang berbeda-beda.
Di dalam al-Qur’an juga terdapat ayat-ayat yang kelihatannya bertentangan. Ada ayat-ayat yang berisi jabar di samping ayat-ayat yang berisi ikhtiar. Ada ayat-ayat yang mengatakan bahwa Tuhan memiliki tangan,mata dan sebagainya di samping ada ayat-ayat yang menetapkan kesucian Tuhan dari perumpamaan segala mahluk.
Dengan adanya perbedaan tingkat pemikiran umat Islam dan adanya ayat-ayat al-Qur’an yang kelihatannya saling bertentangan tersebut, juga lahirlah perbedaan penafsiran yang pada gilirannya melahirkan berbagai aliran teologi dalam Islam.
Di antara aliran-aliran teologi dalam Islam yang timbul karena perbedaan penafsiran atas dasar ajaran Islam adalah Qodariyah, Jabariyah, Mu’tazilah dan Ahlu al-Sunah wa al-Jama’ah.
Islam, selain sistem agama, juga sekaligus merupakan sistem politik dan nabi Muhammad disamping seorang rasul telah pula menjadi seorang ahli negara. Ketika Rosululloh meninggal dunia, beliau tidak mengangkat seorang pengganti dalam bidang pemerintahan, tidak pula menentukan cara pemilihan penggantinya. Karena itu terjadilah perselisihan antara sahabat muhajirin dan ansor, masing-masing menghendaki agar yang menggantikan nabi sebagai kepala negara berasal dari pihaknya.
Peristiwa terbunuhnya Usman menjadi titik yang jelas dari permulaan berlarut-larutnya perselisihan bahkan peperangan di antara kaum muslimin. Peperangan yang paling menentukan adalah di Shiffin. Pertempuran ini berlangsung beberapa hari lamanya. Pasukan Ali bin Abi Thalib melawan pasukan yang dipimpin oleh Muawiyah hampir mengalamai kemenangan. Dengan tipu muslihatnya, Muawiyah memerintahkan Amr bin ‘Ash untuk mengadakan tahkim (arbitrase). Masing-masing golongan mengutus seseorang untuk menjadi juru damai (hakam) untuk melakukan perundingan.
Hasil perundingan adalah pemberhentian dari jabatan masing-masing. Abu Musa dari pihak Ali bin Abi Thalib tampil lebih awal dan mengumumkan bahwa Ali bin Abi Thalib berhenti dari jabatan khalifah. Pihak kedua diwakili oleh Amr bin ‘Ash menyatakan mengundurkan Muawiyah dari jabatan gubernur dan sekaligus mengangkatnya menjadi khalifah pengganti Ali bin Abi Thalib.
Dari peristiwa ini, pasukan Ali pecah menjadi dua golongan. Sebagian menolak hasil keputusan ini dan menyatakan kekecewaannya serta menganggap kafir bagi yang menerima keputusan tahkim tersebut. Golongan ini dinamakan khowarij.
Semua pihak yang menerima keputusan tahkim adalah kafir, termasuk Ali bin Abi Thalib, Muawiyah, Abu Musa al-Asy’ari dan Amr bin ‘Ash. Mereka semua halal untuk dibunuh. Landasan mereka adalah Qur’an surat al-Maidah ayat 44:
Artinya: “Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir”
Karena adanya perlawanan yang keras dari pihak khowarij, pendukung-pendukung Ali yang masih setia semakin bertambah keras dalam mebelanya. Dalam Islam, kelompok ini dinamakan syi’ah.
Meskipun memiliki persamaan dalam menentang dinasti Umayyah, khowarij dan syi’ah memiliki motif yang berbeda. Khowarij memandang dinasti Umayyah sebagai sekelompok orang yang telah menyeleweng dari Islam. Sedangkan syi’ah menganggap mereka telah merebut kekuasaan dari tangan Ali bin Abi Thalib.
Di tengah-tengah perselisihan dua golongan tersebut, ada kelompok lain yang menahan diri untuk terlibat dalam masalah politik (imamah). Dan menangguhkan apa yang telah terjadi, kelompok ini disebut murji’ah. Dasar mereka adalah Qur’an surat al-A’rof ayat 111:
Artinya: “pemuka-pemuka itu menjawab: "Beri tangguhlah Dia dan saudaranya serta kirimlah ke kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan (ahli-ahli sihir)”.
Jadi aliran teologi dalam Islam yang timbul karena faktor politik adalah khowarij, syi’ah dan murji’ah.
Golongan Islam yang lebih dulu, terutama golongan mu’tazilah, memusatkan perhatiannya untuk penyiaran Islam dan membantah alasan-alasan mereka yang memusuhi Islam. Mereka tidak bisa menghadapi lawan-lawannya, kalau mereka sendiri tidak mengetahui pendapat-pendapat lawan beserta dalil-dalilnya. Dengan demikian mereka harus menyelami pendapat-pendapat mereka, akhirnya negeri Islam menjadi arena perdebatan pendapat dari berbagai golongan dan agama yang bisa mempengaruhi satu sama lain.
Sebagai kelanjutannya, para mutakallimin hendak hendak mengimbangi lawannya yang menggunakan filsafat, maka mereka terpaksa mempelajari logika dan filsafat, terutama segi ketuhanan. Karena itu Annazzam dan Abul Huzail al-Allaf (tokoh mu’tazilah) membaca buku-buku Aristoteles dan membantah pendapat-pendapatnya.

PENUTUP

A. Simpulan
Ada banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya aliran kalam dalam Islam. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu internal (dari dalam Islam dan umat Islam sendiri) dan faktor eksternal.
1. Faktor internal
a. Penafsiran ayat-ayat al-Qur’an yang mudah menimbulkan pertentangan.
b. Kehidupan umat Islam yang semakin makmur.
c. Persoalan-persoalan politik umat Islam.
2. Faktor eksternal
a. Adanya mualaf yang semula beragama Yahudi, Masehi dan sebagainya.
b. Keinginan umat Islam untuk membantah alasan-alasan mereka yang memusuhi Islam.
c. Timbulnya minat umat Islam untuk mempelajari filsafat.
Ayat-ayat al-qur’an yang bersifat antropomorfisme ikut andil menyebabkan perdebatan di kalangan umat Islam, sehingga timbul golongan-golongan teologi dalam Islam. Di antaranya adalah Jabariyah, Qodariyah, dan Ahlu al-Sunnah wa al-Jama’ah.
Selain itu, perebutan jabatan kholifah antara pembesar Islam juga menjadi pemicu utama timbulnya aliran-aliran teologi dalam Islam. Puncaknya adalah peristiwa tahkim yang membuat umat Islam pada saat itu terpecah menjadi tiga golongan, yaitu Syi’ah, Khowarij, dan Murji’ah.
Islam mengalami masa kejayaan, daerah jajahannya sangat luas dan kehidupan rakyatnya menjadi sejahtera. Hal ini memicu umatIslam untuk memikirkan sesuatu yang baru, yakni seputar agamanya. Selain itu, Islam juga mulai bersinggungan dengan barat. Untuk mengimbangi lawan mereka yang menggunakan logika dan filsafat, maka penyiaran Islam juga mengikuti model mereka, yaitu menggunakan logika dan filsafat untuk membantah pendapat-pendapat serta alasan-alasan mereka yang memusuhi Islam. Maka tergeraklah golongan mu’tazilah untuk mempelajari filsafat, seperti Annazzam yang membaca buku-buku Aristoteles dan membantah pendapat-pendapatnya.

B. Daftar Pustaka
Hanafi, Ahmad Teologi Islam (Ilmu Kalam., Jakarta: Bulan Bintang. 1991.

Nasution, Harun Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan. Jakarta: UI Press. 1986.

Zuhri, Amat Warna-warni Teologi Islam (Ilmu Kalam). Pekalongan: STAIN Press. 2008.
Read More..

Soal Mid Semester Gasal 2008/2009


X
Petunjuk Pengerjaan
a. Soal yang panjang belum tentu susah!
b. Pahamilah soalnya, memahami soal berarti anda sudah menjawab 50%
c. Perhatikan teks yang bercetak miring (talic)
1. Komputer sekarang bukanlah barang yang mahal. Hampir setiap pelajar memiliki komputer sendri-sendri. Apa sih yang kalian ketahui tentang komputer? Tolong jelaskan!
2. CPU memiliki lubang-lubang kecil yang disebut port. Masing-masing port memliki fungsi sendiri-sendiri. Sebutkan dan jelaskan berbagai jenis dan fungsi port komputer!
3. Komputer, sebagamana televisi, harus dihidupkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Tolong jelaskan prosedur menghidupkan komputer yang benar sampai ke program Microsof Word aja dech!
4. Ibarat manusia, software adalah nyawa dari sebuah komputer. Coba kalian sebut dan jelaskan empat kelompok software komputer tersebut!
5. Hey Brow! Komputer mesti dijaga agar tidak cepat rusak. Salah satunya adalah dengan mematikannya sesuai dengan prosedur. Sekarang, kalau kamu pintar, tolong jelaskan prosedur mematikan komputer yang benar!
6. Anak kelas VI SD tahu kalau komputer mempunyai CPU. Tapi kalau pengertian dan fungsinya ada yang tahu dan ada yang tidak. Nah! sekarang kalian sudah kelas X MA, apakah fungsi dari CPU? Sebutkan dan jelaskan kepanjangan CPU!
7. Soft itu lembut atau lunak, sedangkan hard itu kasar atau keras. Dalam dunia komputer, soft digunakan untuk merumuskan istilah dari sesuatu yang tidak bisa diraba oleh tangan, dan sebaliknya hard. Sedangkan copy merupakan suatu penggandaan atau memperbanyak yang kaitannya dengan dokumen. Pertanyaannya, jelaskan perbedaan antara softcopy dan hardcopy!
8. Para operator komputer seringnya mengalami pegal-pegal pada bagian lengan dan pergelangan tangannya. Ini disebabkan oleh hardware, terutama keyboard yang tidak memenuhi standar keselamatan kerja. Apa yang kalian ketahui tentang keyboard ergonomis?
9. Ada dua media penyimpanan komputer yang vital, yaitu RAM dan ROM. Tolong, jelaskan perbedaan RAM dan ROM dech!
10. Yang pintar pasti menganggap soal ini yang paling mudah. Sebutkan dan jelaskan media penyimpanan komputer!

 Good Luck aja Dech! 
XI
Petunjuk Pengerjaan
a. Soal yang panjang belum tentu susah!
b. Pahamilah soalnya, memahami soal berarti anda sudah menjawab 50%
c. Perhatikan teks yang bercetak miring (talic)
1. Orang akan merasa percaya diri kalau sudah bisa mengenal Internet. Bagaimana dengan kalian? Ya dach! Apa yang dmaksud dengan Internet?
2. Botak di depan berarti ia seorang folosof, botak di belakang berart ia sorang sejarawan. Jelaskan sejarah singkat perkembangan internet! Semoga kalian tidak botak dech.
3. Suara dan gambar akan disalurkan melalui saluran telpon dengan media kabel. Itulah prinsip komunikasi data dalam Internet dengan menggunakan saluran telpon. Apa yang dimaksud dengan modem?
4. Internal merupakan sesuatu yang ada di dalam sebah benda, sebaliknya eksternal. Tolong, sebutkan perbedaan modem internal dan modem eksternal!
5. Komputer memilik seabrek perangkat, ada perangkat lunak dan perangkat keras. Gini aja, sekarang kalian sebutkan perangkat keras yang digunakan untuk akses internet!
6. Sebagaimana manusia, kompouter juga bisa saling berkomunikasi dengan sesama komputer. Komputer yang saling berkomunikasi akan membentuk sebuah jaringan. Tolong, jelaskan apa yang dimaksud dengan LAN!
7. Internet tidak bisa dinikmati begitu saja. Ada lembaga yang melayani jasa akses internet. Kalian tahu, apa kepanjangan dari ISP?
8. Agar akses internet tidak menelan biaya yang banyak, seseorang dituntut untuk mengetahui istilah-istilah dalam dunia internet. Coba kalian jelaskan istilah-istilah dalam dunia internet berikut ini!
a. e-mail
b. browsing
c. connect.
 Good Luck aja Dech! 
XII
Petunjuk Pengerjaan
a. Soal yang panjang belum tentu susah!
b. Pahamilah soalnya, memahami soal berarti anda sudah menjawab 50%
c. Perhatikan teks yang bercetak miring (talic)
1. Apa yang kalian ketahui tentang CorelDraw? Jelaskan!
2. Jelaskan manfaat daripada program CorelDraw!
3. Sebutkan software atau program pengolah gambar yang kalian ketahui!
4. Jelaskan keunggulan dari pada CorelDraw!
5. Jelaskan keunggulan dan kelemahan dari Adobe Photoshop!
6. Sebutkan perbedaan grafis berbasis bitmap dan grafis berbasis vektor!
7. Jelaskan istilah-istilah di bawah ini!
a. Open last edited
b. New graphic
8. Sebutkan dan jelaskan fungsi toolbox yang dimiliki oleh CorelDraw! Minimal 6!
Read More..

Cuplikan Skripsi mas Yus, Bab 2 ampe rampung

Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya mengerti benar dalam suatu hal. Adapun pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak. Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya

A. Pemahaman Akhlak
1. Pengertian
Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya mengerti benar dalam suatu hal. Adapun pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak. Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
Dengan demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memaami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang – ulang dengan kecenderungan hati (sadar). Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk. Di dalam The Encyclopaedia of Islam yang dikutip oleh Asmaran dirumuskan: It is the science of virtues and the way how to acquire then, of vices and the way how to quard against then, bahwa ilmu akhlak adalah ilmu tentang kebaikan dan cara mengikutinya, tentang kejahatan dan cara untuk menghindarinya. Dengan demikian hendaknya di sekolah sebagai guru mampu mengantarkan anak untuk memahami ilmu akhlak dengan harapan agar anak mampu memahami tentang akhlak yang sebenarnya.
Menurut Islam pendidikan akhlak adal;ah faktor penting dalam membina suatu umat membangun suatu bangsa. Kita bisa melihat bahwa bangsa Indonesia yang mengalami multi krisis juga disebabkan kurangnya pemahaman akhlak. Secara umum pembinaan pemahaman akhlak remaja atau pada dataran SLPTP sangat memprihatinkan. Oleh karena itu program utama dan perjuangan pokok dari segala usaha dalam pembinaan pemahaman pendidikan akhlak. Dalam penelitian ini terfokus pada materi pelajaran kelas 1 MTs N yang terdiri sebagai berikut :
a. Sifat – sifat Allah
b. Sifat – sifat wajib Allah
c. Sifat – sifat mustahil Allah
d. Akhlak tercela riya, kufur, syirik, nifaq
e. Perilaku kehidupan
f. Iman kepada kitab – kitab Allah
g. Kitab – kitab Allah
h. Kitab Al-Qur’an
i. Fungsi Al-Qur’an
j. Perilaku sahabat
Namun perlu diketahui bahwa dalam penelitian ini hanya berkaitan pemahaman akhlaknya, sehingga penulis memilah – milah yang berkaitan materi pelajaran akhlak saja yakni :
a. Akhlak tercela, riya, kufur, syirik, nifaq
b. Perilaku kehidupan rasul
c. Perilaku sahabat
Allah SWT menjunjung tinggi terhadap akhlak karena akhlak adalah alat yang dapat membahagiakan kita dalam kehidupan dunia dan akherat. Maka hendaknya pihak – pihak yang berkaitan mampu memberikan pemahaman akhlak tehadap anak didiknya. Karena dengan akhlak manusia akan berjalan sesuai dengan aturan yang sudah ada, yakni dalam ajaran agama Islam.
2. Faktor yang mempengaruhi akhlak
Setiap orang ingin agar menjadi orang yang baik, mempunyai kepribadian yang kuat, dan sikap mental yang kuat dan akhlak yang terpuji. Semua itu dapat diusahakan dengan melalui pendidikan, untuk itu perlu dicari jalan yang dapat membawa kepada terjaminnya akhlak perilaku ihsan sehingga ia mampu dan mau berakhlak sesuai dengan niali – nilai moral. Nilai – nilai moral akan dapat dipatuhi oleh seorang dengan kesadaran tanpa adanya paksaan kalau hal itu datng dari dirinya sendiri. Dengan demikian pendidikan agama harus diberikan secara terus menerus baik faktor keluarga, faktor kepribadian, pendidikan formal, pendidikan nonformal atau lingkungan masyarakat.
a. Faktor keluarga
Dalam pembinaan akhlak anak, faktor orang tua sangat menentukan, karena akan masuk ke dalam pribadi anak bersamaan dengan unsur – unsur pribadi yang didapatnya melalui pengalaman sejak kecil. Pendidikan keluarga sebagai orang tua mempunyai tanggungjawab dalam mendidik anak – anaknya karena dalam keluarga mempunyai waktu banyak untuk membimbing, mengarahkan anak – anaknya agar mempunyai perilaku islami.
Kebahagiaan orang tua atas hadirnya seorang anak yang dikaruniakan kepadanya, akan semakin terasa karena tumbuhnya harapan bahwa garis keturunannya akan berlangsung terus. Satu hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dari para orang tua muslim ialah tentang kesalehan anak – anak mereka. Ada beberapa hal yang perlu direalisasikan oleh orang tua yakni aspek pendidikan akhlak karimah. Pendidikan akhlak sangat penting dalam keluarga, karena dengan jalan membiasakan dan melatih pada hal – hal yang baik, menghormati kepada orang tua, bertingkah laku sopan yang baik dalam berperilaku keseharian maupun dalam bertutur kata. Pendidikan akhlak tidak hanya secara teoritik namun disertai contohnya untuk dihayati maknanya, seperti kesusahan ibu yang mengandungnya, kemudian dihayati apa yang ada dibalik yang nampak tersebut, kemudian direfleksikan dalam kehidupan kejiwaannya.
Menerima pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung, disamping itu keluarga merupakan unit kehidupan bersama manusia terkecil dan alamiah, artinya secara alamiah dialami setiap kehidupan manusia, karenanya keluarga merupakan jembatan meniti bagi generasi, oleh karena itu orang tua berperan penting sebagai pendidik, yakni memikul pertanggungjawabn terhadap pendidikan anak. Karena pendidika itulah yang akan membentuk manusia di masa depan. Tepat sekali apa yang dikatakan oleh kingsley Price : Man is the only creature that must be educated by education. We mean care, discipline (training) and instruction, including culture. Man can become man through education only. He is only what education makes him.
Keluarga merupakan wadah pertama dan utama, peletak dasar perkembangan anak. Dari keluarga pertama kali anak mengenal agama dari kedua orang tua, bahkan pendidikan anak sesungguhnya telah dimulai sejak persiapan pembentukan keluarga. Setelah mendapatkan pendidikan akhlak dalam keluarga secara tidak langsung nantinya akan berkembang di lingkungan masyarakat.
Oleh karena itu maka kebiasaan – kebiasaan dalam keluarga harus dalam pengawasan, karena akan sangat berpengaruh pada diri anak, kebiasaan yang buruk dari keluarga terutama dari kedua orang tua akan cepat ditiru oleh anak – anaknya, menjadi kebiasaan anak yang buruk. Dengan demikian juga kebiasaan yang baik akan menjadi kebiasaan anak yang baik. Peran orang tua dan anggota keluarga sangat penting bagi pendidikan akhlak dan selektivitas bergaul.
b. Faktor kepribadian (dari orang itu sendiri)
Dengan menggunakan kaidah fikih mengemukakan bahwa diri sendiri termasuk orang yang dibebani tanggungjawab pendidikan menurut Islam, apabila manusia telah mencapai tingkat mukallaf maka ia menjadi bertanggung jawab sendiri terhadap mempelajari dan mengamalkan ajaran agama Islam. Kalau ditarik dalam istilah pendidikan Islam orang mukallaf adalah orang yang sudah dewasa sehingga sudah semestinya ia bertanggungjawab terhadap apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus ditinggalkan. Hal ini sangat erat kaitannya dengan keluarga atau semua anggota keluarga yang mendidik pertama kali. Perkembangan agama pada seseorang sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa – masa pertumbuhan yang pertama (masa anak) dari umur 0-12 tahun. Kemampuan seseorang dalam memahami masalah – masalah agama atau ajaran- ajaran agama, hal ini sangat dipengaruhi oleh intelejensi pada orang itu sendiri. Orang pandai akan mudah memahami ajaran – ajaran Islam.
Menurut penulis, usia SMP adalah masa transisi antara masa kanak – kanak dengan dewasa. Pada masa ini, kesadaran akan emosi menjadi penting karena tak jarang banyak remaja yang mengalami kesulitan menghadapi gejolak emosinya. Pada suatu saat ia menjadi orang yang terlalu gembira, tapi pada saat lain menjadi begitu murung dan sedih. Oleh karena itu keadaan psikologis yang semacam itu akan menyebabkan mereka sulit mengontrol dirinya sehingga tingkah lakunya (akhlaknya) juga tidak terkendali. Hal ini bisa di hindari jika remaja belajar untuk memahami emosinya.
c. Faktor Lingkungan (Masyarakat)
Lembaga non formal akan membawa seseorang berperilaku yang lebih baik karena di dalamnya akan memberikan pengarahan – pengarahan terhadap norma – norma yang baik dan buruk. Misalnya pengajian, ceramah yang barang tentu akan memberikan pengarahan yang baik, tak ada seorang mubaligh yang mengajak hadirin untuk melakukan perbuatan yang tidak baik.
Dengan demikian pendidikan yang bersifat non formal yang terfokus pada agama ternyata akan mempengaruhi pembentukan akhlak pada diri seseorang. Maka tepat sekali dikatakan bahwa nilai – nilai dan kebiasaan masyarakat yang tidak bertentangan dengan nilai – nilai dan kebiasaan masyarakat yang tidak bertentangan dengan nilai – nilai Islam apalagi yang membawa maslahat dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam menentukan kebijaksanaan.
Kehidupan manusia tidak lepas dari nilai itu selanjutnya perlu diinstitusikan. Institusi nilai yang terbaik adalah melalui upaya interaksi edukatif, pandangan Freeman Butt dalam bukunya Cultural History of Western Education, menyatakan bahwa hakekat interaksi edukatif adalah proses tranformasi dan internalisasi nilai, proses pembiasaan terhadap nilai, proses rekonstruksi nilai, serta penyesuaian terhadap nilai. Akhlak yang baik dapat pula diperoleh dengan memperhatikan orang – orang baik dan bergaul dengan mereka, secara alamiah manusia itu meniru, tabiat seseorang tanpa dasar bisa mendapat kebaikan dan keburukan dari tabiat orang lain. Interaksi edukatif antara individu dengan individu lainnya yang berdasarkan nilai-nilai Islami agar dalam masyarakat itu tercipta masyarakat yang berakhlakul karimah.
Lingkungan masyarakat yakni lingkungan yang selalu mengadakan hubungan dengan cara bersama orang lain. Oleh karena itu lingkungan masyarakat juga dapat membentuk akhlak seseorang, di dalamnya orang akan menatap beberapa permasalahan yang dapat mempengaruhi bagi perkembangan baik dalam hal – hal yang positif maupun negative dalam membentuk akhlak pada diri seseorang. Oleh karena itu lingkungan yang berdampak negative tersebut harus diatur, supaya interaksi edukatif dapat berlangsung dengan sebaik – baiknya. Bentuk – bentuk organisasi lain di dalam masyarakat merupakan persekutuan hidup yang memanifestasikan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari – hari.
Dari penjelasan di atas di jelaskan bahwa manusia hidup membutuhkan orang lain. Maksudnya bahwa tak seorangpun manusia yang bisa hidup sendiri. Jika dikaitkan lingkungan sekolah, hal ini sama bahwa mereka dalam hidup saling membutuhkan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Misalkan ketika ia melihat temannya yang rajin melakukan kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah maka secara tidak langsung dia akan terpengaruh juga dengan kegiatan temannya. Jadi lingkungan sangat memberikan pengaruh yang besar bagi pertumbuhan pola pikir dan akhlak seseorang khususnya siswa – siswi MTs Negeri Subah.
Ada tiga macam pengaruh lingkungan pendidikan terhadap keberagamaan seseorang.
1) Lingkungan yang acuh tak acuh terhadap agama. Lingkungan semacam ini ada kalanya berkeberatan terhadap pendidikan agama, dan ada kalanya pula agar sedikit tahu tentang hal itu.
2) Lingkungan yang berpegang pada tradisi agama, tetapi tanpa keinsafan batin ; biasanya lingkungan demikian menghasilkan seseorang beragama yang secara tradisional tanpa kritik atau beragama secara kebetulan.
3) Lingkungan yang memiliki tradisi agama dengan sadar dan hidup dalam kehidupan yag beragama
Lingkungan ini memberikan motivasi atau dorongan yang kuat kepada seseorang untuk memeluk dan mengikuti pendidikan agama yang ada, apabila lingkungan ini ditunjang oleh anggota – anggota masyarakat yang baik dan kesepakatan memadai, maka kemungkinan besar hasilnya pun paling baik untuk mewujudkan akhlak pada diri orang yang ada disekitarnya.
Masyarakat di sini juga ikut mempengaruhi akhlak atau perilaku seseorang yang ada disekitarnya yang dalam kehidupan sehari – harinya ia tak mungkin lepas dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal. Lingkungan pergaulan merupakan alat pendidikan, meskipun keadaan maupun peristiwa apapun yang terjadi tidak bisa dirancang, sehingga keadaan tersebut mempunyai pengaruh terhadap pembentukan kepribadian seorang baik berdampak baik maupun akan berdampak jelek. Lingkungan pergaulan yang baik akan mendukung pula perkembangan pribadi seseorang yang disekitarnya. Namun pergaulan yang jelekpun sangat mendukung kepribadian yang buruk, bahkan bisa merusak akidah – akidah yang telah tertanam pada diri sejak kecil, jika ia tidak pandai mengawasi dan menyaring (memfilter) dari segala pergaulan yang terjadi di masyarakat. Dalam kegiatan masyarakat cenderung bersifat pengajaran orang dewasa, di lingkungan agama Islam bentuk jalur ini yang kegiatannya diprogramkan dalam instansi – instansi sekolah. Dasar – dasar pengembangan intelektual dalam Islam harus bersumber dari Al – Qur’an dan Hadist.
Jadi disini kita atau orang dewasa harus berhati – hati terhadap berbagai macam faktor yang bisa mempengaruhi akhlak yang tidak baik. Apabila nilai – nilai agama banyak masuk ke dalam pembentukan kepribadian seseorang, maka tingkah laku oang tersebut akan banyak diarahkan dan dikendalikan oleh nilai – nilai agama. Oleh karena itu sebagai orang dewasa hendaknya melakukan pengawasan yang ketat dalam hal berkaitan dengan perilaku dalam lingkungan masyarakat, karena sekarang banyak remaja sudah sangat sulit untuk membiarkan dalam hal bergaul bebas tanpa disertai dengan pengawasan orang tua akan mengakibatkan celaka di kemudian hari yang tak bisa ditebus dengan apapun.
d. Faktor visual dan audio visual
Tidak hanya pengaruh lingkungan tapi masih banyak lagi misalnya TV, majalah dan tayangan – tayangan lain yang bisa memberikan banyak pengaruh pada kepribadian anak dan tingkah laku anak. Misalkan kita melihat tayangan – tayangan barat atau film – film porno maka kalau anak – anak didik kita tidak dibekali dengan ilmu agama maka ia akan terjerumus ke dalamnya. Belum lagi sekarang marak dengan majalah – majalah yang menyajikan tentang beragama busana yang jorok yang sangat tidak pantas dipakai oleh budaya kita, tetapi anak seusia MTs itu adalah masa dimana keinginan untuk mencoba sangat tinggi. Oleh karena itu kita harus berhati – hati memberikan pengarahan kepada anak – anak kita agar mereka selalu memegang ajaran agama.
Disinilah pentingnya peranan penanaman akhlak yang telah ditanamkan oleh kedua orang tuanya, yang berguna sebagai filter perkembangan yang telah terjadi pada zaman yang penuh globalisasi ini. Disinilah peranan pengamalan ibadah yang dilaksanakan oleh orang dewasa sebagai contoh terhadap orang – orang yang ada di sekitar mereka, agar di lingkungan tersebut dalam pergaulannya mencerminkan akhlakul karimah.
3. Ciri – Ciri Kepribadian Muslim
Sekiranya sebagian kita ditakdirkan dapat melihat melalui sebuah jendela kea lam manusia pada setiap zaman dan tempat sesungguhnya, kita akan melihat suatu khalayak yang heterogen, pandangan hidup yang berbeda – beda da kelompok – kelompok yang berbeda status sosialnya. Kita akan melihat umat manusia, kadang – kadang jalan itu buntu dan kadang – kadang jalan itu banyak simpang siurnya. Disaat inilah manusia butuh teman untuk berbagi dalam memecahkan masalah yang dia hadapi. Oleh karena itu selektif dalam memilih teman adalah salah satu kunci untuk selamat dunia dan akherat. Hanya orang – orang yang paham akan ajara agama (Islam) yang bisa selektif dalam bergaul. Karena pada dasarnya Islam mempunyai misi universal dan abadi, intinya adalah mengadakan bimbingan bagi kehidupan mental dan jiwa manusia atau akhlak. Bangsa Indonesia yang mengalami multi krisis juga disebabkan kurangnya pendidikan pendidika akhlak. Secara umum pembinaan akhlak mahasiswa perguruan tinggi juga sangat memprihatinkan. Hal ini setidaknya bisa dibuktikan dengan banyaknya penyelewengan (korupsi) yang mencapai 30% dari dana pembangunan yang dilakukan oleh orang – orang besar yang notabene adalah para sarjana. Oleh karena itu program utama dan perjuangan pokok dari segala usaha adalah pembinaan atau pendidikan akhlak.
Allah SWT menetapkan akhlak adalah alat yang dapat membahagiakan kita dalam kehidupan dunia dan akherat. Karena dengan akhlak manusia akan berjalan di atas rel sesuai dengan aturan yang sudah ada, yakni dalam ajaran agama Islam.
Kepribadian muslim masa kini tergambar olehnya merupakan warisan yang diterimanya dari orang tua dan nenek moyang selama beberapa abad. Ia merupakan warisan yang besar, yang dalam pembentukkannya telah ikut serta ide yang berbeda – beda, yang sebagainya tidak menghendaki kebaikan bagi Islam dan umatnya. Tambahan lagi bahwa perlawanan pada masa sekarang ditujukan untuk menguasai pemikiran manusia serta mempengaruhi akidahnya serta akhlaknya. Bila persolannya demikian, sedang kepribadian Ummat Islam masa sekarang tidak mengambarkan kepribadian muslim yang sesungguhnya- kecuali orang yang mendapatkan rahmat Allah. Maka wajiblah kita memulai kembali pembentukkan kepribadian muslim yang jelas ciri – cirinya dan sifat-sifatnya, serta kepribadian dan akhlak-akhlak yang tampak pada rasul-rasul, nabi-nabi, pada para sahabat yang mulai dan imam-imam yang terkemuka.
Dari paparan diatas maka kita ketahui bahwa akhlakul karimah itu merupakan suatu tingkah laku seseorang baik secara individu maupun suatu kelompok dalam berbuat atau bertingkah laku dalam kehidupan sehari – harinya sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam. Dengan demikian berarti akhlakul karimah harus berdasarkan akidah Islam, karena akhlakul karimah berhubungan dengan keimanan dan hukum. Karena akhlak menentukan hukum atau nilai perbuatan manusia dengan keputusan baik atau buruk, perbedaan terletak pada tolak ukurnya ajaran al-Quran dan Sunnah, etika dengan pertimbangan akal pikiran dan moral dengan adapt kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat. Karena perilaku ihsan berhubungan dengan keimanan dan hukum maka akidahlah yang merupakan standar penilaian. Apapun yang bertentangan dengan kaidah Islam tidak diambil atau tidak diyakini. Oleh karena itu apabila perilaku yang sekiranya bertentangan dengan akidah maka harus ditinggalkannya.
Akhlak mulia bukanlah sekedar taktik yng bersifat sementara, melainkan suatu sikap yang terus menerus. Akhlak merupakan kekuatan jiwa dari dalam, yang mendorong manusia untuk melakukan yang baik dan mencegah perbuatan yang buruk. Allah mendorong manusia untuk memperbaiki akhlaknya bila terlanjur salah, sesuai firman Allah SWT.
             
“Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, Kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An-Nisa:110).
Pemahaman akhlak sesuai dengan ayat tersebut yang menjelaskan bahwa perbuatan akhlak mempunyai tujuan langsung yang dekat, yaitu harga diri, dan tujuan jauh yakni ridla Allah melalui amal sholeh dan jaminan kebahagian dunia akherat.
Sudah kita ketahui bersama bahwa manusia dalam kehidupannya itu selalu mengadakan hubungan dengan orang lain. Dengan adanya hubungan ini ia berusaha untuk menyesuaikan dengan lingkungan yang dihadapinya. Dalam berperilaku yang baik itu manusia harus tahu sifat yang dihadapinya. Dan pada hakekatnya manusia itu telah diberi kesadaran untuk memilih yang baik dan buruk dari sang pencipta.
Masalah akhlakul karimah itu merupakan ilmu yang berkaitan dengan ilmu akherat, karena perilaku tersebut merupakan kualitas positif dan terpuji yang melahirkan tindakan mulia. Selain itu manusia juga diilhami oleh Allah dengan jalan baik dan buruk sesuai dengan firman Allah SWT:
   
Artinya. “ Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya.” (QS.Al-syams:8).

Perilaku baik dan buruk merupakan suatu yang mendasar dalam diri manusia karena manusia mempunyai kebebasan untuk memilih bahwa manusia adalah kehendak bebas dan bertanggung jawab yang menempati station antara dua kutub yang berlawanan yakni Allah dan setan, selanjutnya kehendak bebas yang berhadapan dengan pilihan yang berat dan rumit apakah ia akan memilih roh Allah atau terbenam dalam lempung dibawah endapan Lumpur. Dengan adanya kehendak bebas manusia itu maka manusia perlu pengarahan untuk memilih atau menentukan kehendak agar manusaia tidak terperosok ke dalam Lumpur yang busuk. Untuk itu diperlukan suatu pendidikan yang akan mendidik manusia untuk berperilaku ihsan atau baik, dalam kehidupan di masyarakat manusia tidak dapat hidup sendiri bahkan ia selalu bergaul dengan sesamanya. Oleh karena itu manusia dalam hidupnya harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, menghormati sesama, suka memaafkan bila ada yang bersalah, menolong terhadap orang yang perlu mendapatkan pertolongan, menepati janji dan juga berani mempertahankan sesuatu kebenaran untuk disampaikan.
Dari penjelasan diatas kita tahu bahwa cirri-ciri kepribadian muslim yaitu:
1. Bashirah. Orang Islam yang berpedoman kepada petunjuk Allah adalah orang Islam yang memperoleh cahaya. Ia diberikan bashirah dan furqon. Islam yang dianut oleh orang muslim itu menghidupkan hati dan menyembuhkan bermacam-macam penyakit. Islam itu adalah cahaya yang mengoyak-ngoyak selubung kegelapan yang menyelubungi jiwa, sebagaimana ia menyingkap kegelapan pikiran yang terhembus dalam kehidupannya.
2. Kekuatan Hidayah Tuhan yang benar-bena dirasakan oleh orang Islam, kebenaran murni yang dipikulnya, terang jalan yang ditempuh dan pengetahuannya mengenai kesesatan yang menimpa manusia, semua itu membuat ia mempunyai kekuatan yaitu kekuatan hakiki lagi benar yang tegak diatas dasar-dasar yang benar lagi kuat, kekuatan menisbahkan diri kepada Allah dan kepada agama-Nya yang hak, Allah SWT berfirman:

Artinya :Kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin ( Al-Munafiqun: 8)
3. Berpegang teguh kepada kebenaran. Orang Islam merasa yakin akan kebenarannya yang ada pada dirinya, sedikitpun ia tidak meragukannya. Ia merasa sangat kuat dengan kebenarannya itu dia berpendapat, bahwa hilangnya kebenaran ini dan berpendapat, bahwa hilangnya kebenaran ini dan terlepasnya tangannya merupakan siksa yang tiada siksa yang lebih berat dari padanya.
4. Tetap tabah atas kebenaran. Sementara tetap berpegang teguh kepada kebenaran, berjihat untuk mewujudkan serta menegakkan dan menghancurkan kebatilan, seorang muslim memerlukan ketabahan.
Dari cirri-ciri diatas bisa kita ketahui bahwa setiap manusia mempunyai kesempatan untuk menjadi pembiasaan hidupnya sehingga akan lekat pada jiwanya, dan akhirnya akan menjadi akhlak. Selanjutnya dengan adanya kebiasaan-kebiasaan yang baik tersebut akan membentuk akhlak. Dalam hal akhlak dapat dirinci sebagai berikut:
a). Akhlakul karimah dalam pergaulan siswa dengan guru. Meliputi sikap hormat, sopan santun dalam berbicara, minta ijin bila meninggalkan ruangan, memberi salam bila bertemu, suka membantu, melaksanakan nasehat dan perintah guru, sikap jujur, berani menyampaikan kebenaran, tepat waktu bila berjanji.
b). Akhlakul karimah terhadap sesame siswa yang meliputi sikap re3ndah hati dan ramah-tamah, suka memberi salam terlebih dahulu, suka memberi maaf kepada sesame siswa yang salah, sopan santun dalam bicara, menunjukkan rasa gembira jika bertemu, tidak suka meneng sendiri. Disamping itu juga bersikap adil dalam bergaul, meliputi suka memberi dan menerima nasehat terhadap sesame siswa, tidak membea-bedakan sesame siswa, tidak suka mengucilkan sesama siswa. Juga mempunyai sikap jujur dalam bergaul, meliputi tidak suka berbohong, berani menyampaikan kebenaran.

B. Selektifitas Bergaul
1. Pengertian
Selektifitas bergaul berarti dalam rangka memilih teman, hal itu perlu dilakukan terencana, tidak spontan karena selektifitas bergaul berarti kehiodupan bersama suatu pergaulan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk sahabat-sahabat (sangat dekat), selektivitasnya harus lebih cermat. Pada umumnya penyebab gagalnya orang-orang dalam melanjutkan perahabatan dalam bergaul adalah karena mereka salah dalam memilih teman yang diajak bergaul dalam kehidupannya. Kegagalan dalam selektivitas tersebut disebabkan sikap tergesa-gesa dan lebih mendahulkan perasaan atau emosionalnya.
2. Pertimbangan – pertimbangan dalam Bergaul
Menurut Mastuhu globalisasi selain menghadirkan peluang “posisi” untuk hidup mudah, nyaman, murah, indah dan maju; juga dapat menghadirkan peluang “negative” sekaligus, yaitu menimbulkan keresahan, penderitaan, dan penyesatan. Disaat inilah manusia akan dihadapkan oleh dua hal yang sama – sama membuat harus memilih dan harus benar- benar mengetahui manfaat dan mudhorotnya. Oleh karena itu manusia harus punya bekal berupa ilmu pengetahuan dan ilmu agama. Ilmu pengetahuan adalah merupakan faktor essensial dalam, pendidikan. Hal ini tumbuh seiring dengan tumbuhnya kesadaran umat manusia akan keterbatasan ilmu pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah umat manusia, terutama yang berhubungan dengan akhlak atau moral. Oleh karena selektif dalam memilih teman adalah kunci utama untuk bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak – anak yang sholeh dan sholehah.
Di luar perdebatan tentang globalisasi tersebut kita menyaksikan munculnya pola kelakuan baru anak- anak muda yang menerobos batas- batas keagamaan konvensional, tradisi, dan geografi. Oleh karena itu tantangan anak – anak muda dalam hal pergaulan semakin menantang. Maka itu dalam memilih teman harus berpandai – pandai karena hal tersebut akan mempengaruhi dalam berfikir dan perbuatannya sehari – hari. Oleh karena itu seorang anak harus diarahkan oleh orang tuanya untuk memilih teman.
Sedangkan penciptaan lingkungan pergaulan anak di luar rumah, hendaklah di awasi, dengan siapa anak – anak bergaul dan bagaimana perilaku teman bergaulnya itu. Setidak – tidaknya, orang tua sering- seringlah berkumpul bersama dalam suasana santai dan pada saat itulah di musyawarah apa yang seharian diperbuat oleh anak- anaknya, dengan siapa mereka bergaul, bagaimana perilaku teman – teman mereka dan seterusnya. Jika diperkirakan perilaku teman – teman sepergaulannya itu mendukung kebaikan, maka berikan stimulus agar mereka semakin akrab atau sesekali dimintai supaya datang ke rumah. Sekiranya kurang mendukung atau jelas – jelas berakhlak tercela, maka selekasnyalah anak diperinagtkan agar mereka tidak terlalu dekat dalam berteman, jika perlu supaya menjauh dari teman-teman yang demikian. Orang tua bisa menasehati misalnya dengan syair sebuah sya’ir yang berbunyi:

Artinya : “Janganlah berteman dengan pemalas yang buruk laku! Betapa banyak orang yang saleh menjadi buruk, sebab berteman dengan orang yang buruk laku. Menjalarnya laku buruk dari teman teramat cepat, laksana bara api yang diletakkan di atas abu.”

Nasehat – nasehat seperti itu perlu diberikan terus menerus agar anak tidak keliru dalam memilih teman. Jangan sampai mereka tersesat akibat sesatnya pergaulan. Ciptakan segala lingkungan tempat anak – anak bergaul dengan lingkungan yang benar – benar mendidik.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam selektivitas bergaul antara lain yaitu :
a. Agama Islam. Agama adalah hal yang sangat penting dalam selektif bergaul. Karena kita ketahui bahwa seseorang yang mempunyai agama kuat maka InsyaAllah akan bisa membawa kita ke jalan yang di ridhoi-Nya dan juga akhlaknya akan terpelihara dari hal – hal yang dosa.
b. Melaksanakan amalan – amalan Islam. Hal ini sangat jelas bahwa tak ada satupun amalan agma Islam yang akan menyengsarakan umatnya. Hanya orang – orang yang bodoh yang tidak menyakini hal tersebut. Karena kita bahwa semua ajaran Islam mengajak umatnya untyk berbuat kebaikan dan salah satunya adalah berakhlak mulia.
c. Mempunyai sifat tulus dan mulia. Hal ini merupakan salah satu criteria sifat yang harus dimiliki oleh seseorang untuk kita pilih menjadi teman. Karena jika seseorang telah memiliki sifat tersebut maka penulis yakin akhlaknya juga baik. Bagaimana tidak jika seseorang telah dengan tulus melakukan sesuatu maka dia orangnya sangat mulia.
d. Semua kata – katanya dapat dipercaya. Kreteria yang terakhir ini tak kalah pentingnya dengan yang lain. Karena kita ketahui bahwa jika seseorang sudah tidak percaya semua perkataannya maka dia bukanlah teman yang bisa diajak cerita tentang masalah – masalah yang seharusnya kita jaga.
Berbagai macam hal – hal yang perlu diperhatikan dalam selektivitas bergaul di atas akan mempunyai tujuan dalam rangka untuk dapat memberikan andil dalam mewujudkan amal perbuatan yang lebih baik dan sebagai teman hidupnya dalam rangka untuk meningkatkan perbuatan – perbuatan yang baik dalam kehidupan sehari – hari. Kalau kita telah terlanjur memilih teman yang salah maka kita masih punya kesempatan untuk meninggalkannya dan mencari teman yang baru yang sesuai dengan criteria-kriteria diatas. Meskipun yang sulit itu kita lakukan. Tapi yang penting bagi kita adalah belajar untuk mencobanya. Karena belajar merupakan suatu proses dari seorang individu yangbberupaya mencapai tujuan belajar yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relative baik.
Bagaimanapun memilih teman dalam bergaul bukan berarti meragukan semua teman yang tidak dipilih sebagai teman dekat. Sungguh halk tersebut hanya dilakukan dalam batas – batas yang wajar. Dalam selektivutas bergaul memang sangat diperlukan karena memilih teman yang baik atau tidak baik pada dasarnya merupakan pendidikan yang secara tidak disadari, sehingga hal tersebut memerlukan perhatian serius dalam kaitannya dengan selektivitas bergaul. Demikian juga memilih teman dekat dalam Islam sangat jauh dari unsur semangat realistis dan geografis, justru keduanya itu adalah pikiran – pikiran yang ditiupkan oleh musuh Islam, sebagai alat untuk memecah permusuhan umat, sehingga dengan begitu akan mudah bagi mereka untuk mengeksploitasinya. Oleh karena itu dalam selektivitas bergaul jangan hanya memperhatikan warna kulit, ras, maupun lainnya. Yang perlu ditegakkan adalah firman Allah yang artinya “Sesungguhnya orang yang paling mulia antara kamu adalah orang yang paling takwa di sisi Allah”. (QS. Al-Hujurat : 13)
Dalam firman Allah tersebut telah tergambar bahwa dalam memilih teman untuk diajak bergaul yang pertama dilihat adalah taqwanya karena sifat ketaqwaan itu akan mencerminkan semua perilakunya dalam kehidupan sehari – hari. Selektivitas dalam pergaulan tidak bisa dilakukan dengan tergesa – gesa kaena akhlak anak – anak sangat ditandai oleh ketidak teraturan, ada sianak mudah meloncat dari kesan yang satu ke kesan yang lain, dari satu aktifitas, satu sentiment ke yang lainnya dengan cara cepat. Disposisinya sama sekali belum stabil, kemarahannya mudah berkobar tapi juga mudah mereda. Air mata berganti senyum, persahabatan berbalik menjadi kebencian atau sebaliknya, tanpa paksaan yang jelas atau seringkali hanya pengaruh kecil dalam pergaulannya. Berbagai permainan yang dikenalipun ia sangat bosan dan beralih ke suatu yang lain, sehingga dalam hal ini si anak akan mengikuti apa yang diberikan kepada orang tuanya. Oleh karena itu sebagai orang tua harus memberikan pengarahan dan ketauladanan agar si anak bisa menerapkan apa yang diberikan dan dilakukan oleh si anak. Karena dalam proses pembentukkan kepribadian anak akan melihat dalam hal ini memanifestasikan apa yang terdapat pada orang tuanya. Sehingga dalam memilih teman tidak akan membawa kemadlorotan dan akan mempengaruhi kepribadian yang lebih baik lagi.

C. Hubungan Pemahaman Akhlak dengan Selektivitas Bergaul
Sebagai umat Islam hendaknya mampu untuk menyakini apa yang diturunkan oleh Allah dan Rasul-Nya atau sering disebut habluminnas dan habluminallah. Aturan itu sebagai modal untuk melaksanakan ibadah, dari akhlak yang mulia inilah nantinya akan mempengaruhi tindakan – tindakan seseorang dalam kehidupan setiap hari antara lain selektivitas dalam bergaul. Tindakan yang dilandasi dengan ajaran agama Islam dalam arti sesuai anjuran Islam dan menjauhi larangan Islam itulah yang dinamakan akhlakul karimah.
Dari penjelasan diatas kita tahu bahwa pemahaman akhlak yang baik akan sangat mempengaruhi seseorang terhadap selektivitas bergaul. Maksudnya jika seseorang paham betul tentang akhlak maka dia akan selektif dalam pergaulan di sekolah maupun masyarakat.
Akhlak merupakan perilaku dalam pergaulan sehari – hari, percampuran dalam persahabatan atau dalam kehidupan sehari – hari, hidup dan kehidupan bersama – sama masyarakat. Kita semua khususnya umat Islam perlu bergaul terlebih – lebih para siswa MTs sebagai lembaga pendidikan Islam dalam rangka meningkatkan selektivitas bergaul. Sebab dalam pergaulan terdapat teman atau orang lain yang akhlaknya buruk dan ada juga yang baik, sehingga perlu selektivitas dalam bergaul dengan sesame manusia baik dalam keadaan sendiri atau berkelompok di sekolah maupun dalam masyarakat.
Agama Islam tidak melarang adanya pergaulan antara sesama manusia bahkan malah diajurkan asal berdasarkan norma – norma ajaran agama Islam. Dengan adanya pergaulan berarti telah mengadakan interaksi yang di dalamnya terkandung pendidikan. Maka tercetuslah bertambahnya pengetahuan, kepandaian bahkan sampai pada akhlak termasuk dalam bergaul dengan sesamanya. Dalam peningkatan pemahaman akhlak dan selektivitas bergaul terjadilah suatu interaksi yang memuat hal – hal edukatif.
Untuk bisa memahami akhlak dengan sebaik – baiknya maka seseorang harus memang benar – benar mempunyai seorang sosok guru pada saat bisa proses belajar mengajar diperlukan upaya – upaya maksimal, sehingga ulama pada masa depan mempunyai ilmu pengetahuan yang luas, beriman dan beramal saleh.
Dari penjelasan diatas kita ketahui bahwa jika seseorang telah paham akhlak yang baik dan akhlak yang buruk maka secara tidak langsung dia akan selektif dalam bergaul. Karena jika teman kita mempunyai akhlak yang buruk maka kitapun akan ikut terpengaruh, atau sebaliknya jika mempunyai teman teman baik maka kitapun akan ikut menjadi baik. Seperti pepatah jawa jika tidak ingin bau minyak maka jangan dekat – dekat dengan minyak, atau kalau gak ingin panas maka jangan dekat – dekat dengan api. Kedua pepatah jawa itu telah memberikan gambaran pada kita bahwa teman yang paham akhlak sangat memberikan pengaruh bagi kehidupan kita.

BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah singkat berdirinya MTs N Subah Batang
Semakin berkembangnya masyarakat Indonesia dalam hal pendidikan, terbukti kecamatan Subah mempunyai semangat dan peduli terhadap anak-anak dan cucu mereka untuk meraih pendidikan serta melestarikan budaya dan peradaban bangsa. Dengan semangat dan kepedulian masyarakat kecamatan Subah bersama – sama untuk mendirikan lembaga pendidikan, karena masyarakat sekitar mayoritas di domisili oleh orang muslim sehingga para tokoh masyarakat menginginkan regenerasi yang akan datang mempunyai akhlakul karimah yang baik. Kepedulian masyarakat kecamatan Subah terbukti dengan adanya pendirian bangunan lembaga pendidikan dengan harapan para pendiri dan tokoh mayarakat kecamatan Subah agar anak – anak cucu mereka dapat menggantikan tugas orang tua sebagai khalifah fil ardi dengan sebaik – baiknya.
Berdirinya MTs N di kecamatan Subah dilatarbelakangi adanya penjajahan baik dari Barat ( Jepang, Belanda, dan Inggris) maupun dalam negeri misalnya G.30.S. PKI yang meletus pada tahun 1965, sehingga masyarakat Subah merasakan pentingnya pendidikan dalam rangka merubah system kehidupan khususnya pendidikan agama Islam sebagai modal bagi putra putrinya. Berangkat dari permasalahan itu maka ada beberapa tokoh masyarakat timbul pemikiran untuk mendirikan lembaga pendidikan formal yang berciri khas Islam yaitu MTs untuk menampung lulusan SD dan MI yang ada di Wilayah Kecamatan Subah Kabupaten Batang. Akhir atahun 1969 Kecamatan Subah Kabupaten Batang telah berhasil mendirikan madrasah menengah pertama (MMP) Tsabiluttaqwa yang didirikan atas swadaya masyarakat yang diprakarsai KH. Fahrurrozi, K. Kosim Tolib (alm), Kariri Said, Rahmat Muhai alm.
MPP menempuh pendidikan selama tiga tahun yang mendasarkan pada surat keputusan mentri agama No. 52 tahun 1971 taggal 2 Agustus 1971 agar diadakan perubahan nama. Baik struktur maupun kurikulum madrasah di lingkungan Depag. Pada tahun 1972 MPP berubah namanya menjadi MTs Tsabiluttaqwa yang mendasarkan pada keputusan mentri agama No. 31 tahun 1972. Kemudian satu tahun kemudian berubah menjadi pendidikan guru agama pertama yang lama pendidikannya empat tahun yang dibina oleh pendidikan guru agama negeri Pekalongan.
Pendidikan guru agama pertama Tsabiluttaqwa mengalami berbagai kendala sehingga berubah namanya kembali menjadi MTs Tsabiluttaqwa pada tahun 1978. Hal ini berdasarkan surat keputusan mentri agama No. 16 tahun 1978. Berdasarkan pertimbangan dan untuk mememudahkan meningkatkan mutu pendidikan maka MTs Tsabiluttaqwa menerima tawaran dari pemerinah (Depag) untuk dinegerikan. MTs N berdiri berdasarkan Surat keputusan mentri agama No. 27 tahun 1980 dan diresmikan pada tanggal 2 Juli 1971 oleh Bapak Kepala Kantor Wilayah Depag Propinsi Jawa Tengah dan didampingi Bupati Batang dan MTs negeri Ymt yang saat ini menjabat sebagai kepala seksi pendidikan agama Islam Kandepag Batang
2. Keadaan guru dan karyawan MTs N Subah Batang
Guru dan karyawan di sebuah lembaga pendidikan adalah merupakan motor dalam melaksanakan adanya proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan yakni mewujudkan generasi insane kamil. Adapun keadaan guru dan karyawan MTs N Subah Batang antara lain:

TABEL I
KEADAAN GURU DAN KARYAWAN MTs N SUBAH BATANG
TAHUN 2005
No Nama NIP Mengajar Ijasah Terakhir Jabatan
1. Drs. Sholihin Hayat 150209969 BK SI IAIN AKTA IV Ka. Madrasah
Drs. Ubaidillah 15022607 Bahasa Arab SI IAIN WK. Mad. Ur. Kurikulum
Zaenal Arifin, S.Ag 150207108 Fiqih SI IAIN WK. Mad. Ur. Humas
Purwati, BA 150104107 B. Indonesia SM IAIN Wali Kelas II C
Drs. Amir Faisol 150271290 B. Inggris, Arab SI IAIN/TADRIS Wali Kelas Ia
Chorisah, A.Md 150212292 Aqidah akhlak D2 Wali Kelas IC
Muhajir, BA 150235930 PPKN, IPA Fisika SM IAIN WK. Mad. Ur. Sarana dan Prasarana
Sukirno, S.Ag 150258448 SKI SI IAIN WK. Mad. Ur. Kesiswaan
Muhdi, BA 150240522 B. Inggris SM IAIN Wali Kelas IIIa
Lucky Frisdiarti, BA 150246236 BK, B.Daerah SM IKIP Wali Kelas IIb
Drs. Darozi 150277234 IPS (Ekonomi) SI IAIN/TADRIS Wali Kelas II e
Dra. Susi Ida H 150281558 IPA ( BIologi) SI IAIN/TADRIS Wali Kelas IId
Dra. Krisnawaty 150279886 Matematika SI IAIN/TADRIS Wali Kelas IIa
Suaman 150254551 IPA Fisika D3 IKIP Wali Kelas IIIb
Mustofa, BA 150259757 B. Indonesia SM IAIN Wali Kelas IIIc
Darman, A,Ma Pd 131869853 Penjaskes D3 IKIP Wali Kelas IIf
Suwahono, S.Pd 150294973 IPS Sejarah S1 IKIP Wali Kelas IIId
Ernio Budiyanti, S.Pd 150294811 Kertangkes SI UMS Wali Kelas Id
Yudo Andrianto -
B. Indonesia D3 UMS Wali Kelas Ib
Dra. Umul faidah - Matematika SI IAIN -

Edi subeno, S.Pd - IPS Geografi SI IKIP -
Wityawati, S.Pd - IPS Sejarah SI UNNES -
Wiastuti DS, S.Pd - B. Indonesia S1 UMS -
Ari Riwayanto, S.Pd - Matematika S1 UNS -
Titik Margiati, S.Pd - IPS Sejarah S1 UNS -
Nurkhusno 150224609 -
MAN Ka. Ur. TU
Sumarno 150247378 - SMA Staf TU
Siti Qomariyah - - MAN Staf TU
Mujinah - - SMA Staf TU
M. Suryo - - SMA Penjaga
3. Keadaan murid MTs N Subah Batang
Keadaan murid MTs N Subah Batang mengalami peningkatan setiap tahunnya walaupun ada persaingan dengan lembaga pendidikan tingkat menengah umum yang berstatus negeri. Namun MTs N Subah Batang ini dalam penerimaan siswa baru dari tahun ke tahun kuantitas makin meningkat masih dalam taraf normal atau baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat table dibawah ini.

TABEL II
KEADAAN MURID MTs N SUBAH BATANG
No Tahun Pelajaran Kelas I Kelas II Kelas III Jml total
pa pi jml pa pi jml pa pi jml
1 2001/2002 82 104 186 58 83 141 55 58 113 440
2 2002/2003 111 117 228 75 97 172 54 81 135 535
3 2003/2004 138 155 293 101 108 209 73 96 169 671
4 20014/2005 87 115 202 123 149 272 98 105 203 677
5 2005/2006 89 113 202 125 150 275 90 113 203 680

4. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah merupakan salah satu alat penunjang dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Sehingga dalam lembaga pendidikan semakin lengkap alat pendukungnya maka semakin baik dalam arti dapat dengan mudah untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

TABEL III
KEADAAN SARANA DAN PRASARANA MTs N SUBAH BATANG.
NAMA BARANG JML KET
Mesin Ketik
 Mesin ketik manual portable (11-13”)
 Mesin ketik manual Standar (14 – 17”)
 Mesin ketik manual Langwangen dan Olimpia (18 – 35”)
 Mesin ketik manual Olimpia
1
1
1
4
1


Baik
Komputer
 Komputer Kp. 133 MHZ
 Printer LQ 1070
 Printer LX000
2
1
1


Baik
Alat Penyimpan
 Filling cabinet
2
Baik
Alat Kantor lain
 Papan Visual
5
Baik
Alat Rumah Tangga
 Tape Recorder
 Radio Tape
 Sound System
 Mikrofon
 Pemotong Rumput 2
1
2
2
1
2


Baik
Mebelair
 Lemari kayu
 Rak kayu/besi
 Meja kayu
 Kursi kayu
 Kursi besi
 Figura
 Tempat Koran
 Meja kursi tamu
22
12
394
704
15
64
1
3 set


Baik
Alat komunikasi
 Telepon
1
Baik
Alat kesenian
 Pianika
 Gitar
 Alat musik (Chosidah)
 Suling plastik
 Drumband
12
1
43
5
1 set


Baik
Alat Olah Raga
 Alat Volly Ball
 Tennis Meja
 Atletik
 Bulu Tangkis
17
16
85
4

Baik
Alat Peraga Pendidikan
 Alat peraga Fisika
 Alat peraga Kimia
 Alat peraga Biologi
 Alat Peraga ketrampilan
 Mikroskup
 Alat peraga Fisika
 Alat Peraga Kimia
183 set
329 set
81 set
9 set
5 buah
9 buah
25 buah



Baik
Buku perpustakaan
 Buku- buku
 Buku umum
 Buku agama
 CBSA Agama
 Buku Ilmu Sosial
 Buku Ilmu Bahasa
 Matematika/Pengetahuan Alam
 Ilmu Pengetahuan Praktis
 Olah Raga dan Kesenian
55
1513
5243
111
2745
3295
3676
31
283



Baik


B. Penyajian Data
1. Data tingkat pemahaman akhlak MTs N Subah Batang
Dalam penelitian ini penulis telah memaparkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui pemahaman akhlak siswa MTs N Subah Batang tahun pelajaran 2004/2005. (2) Untuk mengetahui selektifitas bergaul siswa MTs N Subah Batang tahun pelajaran 2004. (3) Untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan pemahaman akhlak dengan selektifitas bergaul pada siswa MTs N Subah Batang tahun pelajaran 2005. Maka langkah awal untuk mengetahui tujuan tersebut adalah mengumpulkan data, yang kemudian data tersebut diolah. Di bawah ini penulis sajikan data yang berhasil penulis olah menjadi bentuk tabel.
Untuk mengetahui skore tingkat pemahaman akhlak tersebut, maka penulis mengambil prosedur sebagaiu berikut :
(1) Memberi nilai 3 untuk jawaban setiap item ytang berkode a.
(2) Memberi nilai 2 untuk jawaban setiap item yang berkode b
(3) Memberi nilai 2 untuk jawaban setiap item yang berkode c

TABEL IV
TINGKAT PEMAHAMAN AKHLAK MTS N SUBAH BATANG
TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 skore
1 Ag 3 3 1 1 2 2 1 2 2 3 20
2 Ah 3 3 3 3 3 3 1 3 3 25
3 Ak. M 3 2 3 1 3 3 3 2 2 2 24
4 Al 3 2 3 2 3 1 2 3 2 3 24
5 A.S 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29
6 AB 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
7 Ar 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 24
8 Af 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 28
9 Au 3 2 2 3 3 3 3 2 2 1 24
10 DR 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 26
11 Ge 3 3 2 3 1 2 2 2 3 2 23
12 Ha 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28
13 In 2 2 3 3 3 2 2 2 1 2 22
14 Ja 3 3 2 2 1 3 3 2 2 3 24
15 MA 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 25
16 MG 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 25
17 MH 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 27
18 MI 2 2 3 1 1 1 2 1 1 2 15
19 ML 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 24
20 MR 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 27
21 Mh 3 1 1 1 2 3 3 3 3 3 20
22 Mk 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
23 Na 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 27
24 Re 3 3 2 2 1 1 2 1 2 2 19
25 RU 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 25
26 Sa 33 3 3 3 2 3 2 3 3 1 26
27 So 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 27
28 Su 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
29 Ya 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29
30 Za 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 24
31 AU 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 24
32 AK 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 25
33 Ai 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 27
34 Aa 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 24
35 AF 3 3 3 1 3 1 2 3 3 3 25
36 De 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 28
37 Ex 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 26
38 FA 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 14
39 Fi 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 25
40 Kh 3 3 2 2 1 2 3 3 3 2 24
41 LO 3 3 3 3 2 1 2 2 2 1 22
42 MS 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 27
43 NU 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 28
44 NA 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29
45 Nh 3 2 1 2 3 1 2 1 3 3 21
46 Rrk 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 26
47 SA 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 25
48 Si 3 2 3 2 1 3 3 2 2 2 23
49 SJ 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 38
50 Us 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 24

2. Data selektifitas Bergaul Siswa MT s N Batang Subah
Untuk membuktikan tujuan penelitian yanb penulis ajukan pada nomor dua dan sekaligus untuk menjawab tujuan penelitian pada nomor 3 yaitu untuk mengetahui pemahaman akhlak pengaruhnya terhadap selektifitas bergaul siswa MTs N Subah Batang khususnya kelas 1, maka dirasa perlu mengetahuio selektifitas bergaul siswa MTs N Subah Batang tersebut. Berikut ini penulis sajikan data tentang selekltifitas bergaul pada siswa MTs N Subah Batang, dapat dilihat pada tabel berikut ini.


TABEL VI
TINGKAT SELEKTIFITAS BERGAUL SISWA MTS N SUBAH BATANG
TAHUN AJARAN 2004
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 skore
1 Ag 3 1 2 3 3 2 2 2 1 1 23
2 Ah 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 27
3 Ak. M 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 27
4 Al 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 26
5 A.S 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
6 AB 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
7 Ar 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 28
8 Af 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 24
9 Au 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 28
10 DR 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 24
11 Ge 2 1 1 2 2 3 3 2 1 2 22
12 Ha 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 25
13 In 3 3 2 2 2 2 3 3 1 2 23
14 Ja 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 28
15 MA 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 24
16 MG 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 24
17 MH 3 3 1 3 3 2 2 1 3 3 24
18 MI 2 3 2 2 1 1 1 1 1 2 16
19 ML 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 24
20 MR 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 27
21 Mh 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 25
22 Mk 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28
23 Na 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 25
24 Re 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 24
25 RU 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 25
26 Sa 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
27 So 3 2 3 3 3 1 2 2 2 3 24
28 Su 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 25
29 Ya 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 28
30 Za 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 26
31 AU 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 27
32 AK 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 28
33 Ai 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 26
34 Aa 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 25
35 AF 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 23
36 De 3 2 2 3 1 3 3 2 2 3 24
37 Ex 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 26
38 FA 3 3 2 2 1 2 1 1 3 2 21
39 Fi 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 27
40 Kh 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29
41 LO 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 26
42 MS 3 2 3 1 2 2 3 1 2 2 21
43 NU 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 25
44 NA 3 2 2 1 3 3 3 2 2 3 24
45 Nh 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 25
46 Rrk 3 3 2 2 2 1 2 3 3 1 22
47 SA 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 27
48 Si 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 27
49 SJ 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 27
50 Us 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 29


BAB IV
ANALISIS DATA

A. Analisis Data Tingkat Pemahaman Akhlak dan Selektifitas Bergaul
1. Analisis data tingkat pemahaman akhlak
Dalam penelitian atau skripsi ini terdapat dua variabel yaitu variabel pemahaman akhlak dan variable selektifitas bergaul. Jadi pemahaman akhlak pada MTs N Subah Batang merupakan tujuan pertama yang penulis tempuh dalam penelitian ini, yakni untuk menjawab pokok masalah pertama yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya atau bab pendahuluan. Yakni untuk mengetahaui tingkat pemahaman akhlak, maka penulis segera mengadakan pengolahan terhadap data yang telah terkumpul dan setelah itu diadakan analisis yang tepat. Adapun langkah yang penulis ambil adalah sebagai berikut :
a. Mencari skore dari masing – masing jawaban responden yakni memberi nilai 3 untuk jawaban tiap item berkode a, memberi nilai 2 untuk jawaban tiap item yang berkode b, dan memberi nilai 1 untuk jawaban tiap item yang berkode c, sehingga dapat disajikan dalam bentuk table berikut ini :
Tabel VI
NilaiTingkat Pemahaman Akhlak Pada Siswa MTs N Subah Batang
Tahun Ajaran 2004 / 2005
1 Nama Frekuensi dari jawaban Skore
A B C
1 Ag 3 4 3 20
2 Ah 8 - 1 25
3 Ak. M 5 4 1 24
4 Al 5 4 1 29
5 A.S 9 1 - 30
6 AB 10 - - 30
7 Ar 4 6 - 24
8 Af 8 2 - 28
9 Au 5 4 1 24
10 DR 5 5 - 26
11 Ge 4 5 1 23
12 Ha 8 2 - 28
13 In 3 6 1 22
14 Ja 5 4 1 24
15 MA 5 5 - 25
16 MG 8 1 1 27
17 MH 8 1 1 27
18 MI 1 5 4 15
19 ML 5 4 1 24
20 MR 7 3 - 27
21 Mh 3 4 2 20
22 Mk 10 - - 30
23 Na 8 1 1 27
24 Re 2 5 3 19
25 RU 5 5 - 25
26 Sa 7 2 1 26
27 So 7 3 - 27
28 Su 9 1 - 29
29 Ya 9 1 - 29
30 Za 4 6 - 24
31 AU 6 4 - 24
32 AK 5 5 - 25
33 Ai 8 1 1 27
34 Aa 4 6 - 24
35 AF 7 1 2 14
36 De 8 2 - 28
37 Ex 6 4 - 26
38 FA 1 2 7 14
39 Fi 5 5 - 25
40 Kh 5 4 1 24
41 LO 4 4 2 22
42 MS 7 3 - 28
43 NU 8 2 - 28
44 NA 9 1 - 29
45 Nh 4 3 3 21
46 Rrk 6 4 - 26
47 SA 5 5 - 25
48 Si 4 5 1 23
49 SJ 8 2 - 38
50 Us 4 6 - 24

b. Menentukan lebar interval, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Mencari Ba (nilai batas tertinggi), yaitu 30
2. Mencari Bb (nilai batas terendah), yaitu 10
3. Setelah diketahui Ba dan Bb maka digunakan rumus sebagai berikut :

=
=
= 7
c. Mengklasifikasikan tingkat pemahaman akhlak dengan berpedoman pada lebar interval sehingga diketahui :
- 24 – 30 aalah nilai dalam kategori tinggi dalam akhlak (A)
- 17 – 23 nilai dalam kategori kurang dalam pemahaman akhlak (B)
- 10 – 16 adalah nilai dalam kategori tidak dalam pemahaman akhlak (C)
Agar lebih jelas penulis sajikan dalam bentuk tabel berikut ini :

Tabel VII
Tingkat Pemahaman Akhlak Pada Siswa MTs N Subah Batang
Tahun Ajaran 2004 / 2005
No Tingkat Pemahaman
Akhlak Nominasi No Tingkat Pemahaman
Akhlak Nominasi
1 20 Kurang 26 26 Tinggi
2 25 Tinggi 27 27 Tinggi
3 24 Tinggi 28 29 Tinggi
4 24 Tinggi 29 29 Tinggi
5 29 Tinggi 30 24 Tinggi
6 30 Tinggi 31 24 Tinggi
7 24 Tinggi 32 25 Tinggi
8 28 Tinggi 33 27 Tinggi
9 24 Tinggi 34 24 Tinggi
10 26 Tinggi 35 25 Tinggi
11 23 Kurang 36 28 Tinggi
12 28 Tinggi 37 26 Tinggi
13 22 Kurang 38 14 Tidak
14 24 Tinggi 39 25 Tinggi
15 25 Tinggi 40 24 Tinggi
16 25 Tinggi 41 22 Kurang
17 27 Tinggi 42 27 Tinggi
18 15 Tidak 43 28 Tinggi
19 24 Tinggi 44 29 Tinggi
20 27 Tinggi 45 21 Kurang
21 20 Kurang 46 26 Tinggi
22 30 Tinggi 47 25 Tinggi
23 27 Tinggi 48 23 Kurang
24 19 Kurang 49 38 Tinggi
25 25 Tinggi 50 24 Tinggi

d. Mencari banyaknya individu dalam tiga tingkatan kategori, yaitu : tinggi, kurang, dan tidak, sehingga dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.
Tabel VIII
Komposisi Frekuensi Tingkat Pemahaman Akhlak Pada Siswa MTs N Subah
Batang Tahun Ajaran 2004 / 2005
No Nilai Pemahaman Akhlak Interval Nilai F %
1 Tinggi 24-30 40 80
2 Kurang 17-23 8 16
3 Tidak 10-13 2 4
Jumlah 50 1005

Dari tabel tersebut maka penulis dapat memberikan interpretasi tentang tingkat pemahaman akhlak pada siswa MTs N Subah Batang tahun ajaran 2004/2005.
1) 40 dari 50 responden adalah tergolong dalam kelompok tinggi, dan jika diprosentasekan maka akan diperoleh angka 80 %. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa MTs N Subah Batang dengan predikat baik atau tinggi berjumlah 80 %.
2) 8 dari 50 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah termasuk dalam kategori kurang. Ini menandakan bahwa 8 dari responden adalah tergolong dalam kategori kurang dalam pemahaman akhlak. Dan jika diprosentasekan maka akan diketahui ada 16%.
3) Adapun yang tergolong dalam kelompok tidak dalam pemahaman akhlak ada 2 responden. Dengan demikian diketahui bahwa siswa MTs N Subah Batang yang tergolong dalam kategori tidak dalam pemahaman akhlak ada 4%.
2. Analisis Data Selektifitas Bergaul Siswa MTs N Subah Batang
Analisis paeda bagian ini dimaksudkan untuk mencari jawaban terhadap tujuan penelitian yang kedua yakni untuk mengetahui tingkat selektifitas bergaul pada siswa MTs N Subah Batang tahun ajaran 2004 / 2005. Prosedur yang penulis gunakan untuk mengetahui tingkat selektifitas bergaul pada siswa tersebut adalah sebagai berikut :
a. Mencari skore dari masing – masing jawaban responden yaitu dengan cara memberikan nilai 3 pada jawaban tiap item yang berkode a, memberi nialai 2 pada jawaban tiap item yang berkode b, dan memberi nilai 1 pada jawaban tiap item yang berkode c. Penulis berhasil merangkum perolehan nilai skore dari masing – masing jawaban responden, dan agar lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel IX
Tingkat Selektifitas Bergaul Pada Siswa MTs N Subah Batang
Tahun Ajaran 2004 / 2005
No Nama Frekuensi dari jawaban Skore
A B C
1 Ag 3 4 3 23
2 Ah 8 1 1 27
3 Ak.M 9 1 - 27
4 Al 7 2 1 26
5 AS 10 - - 30
6 AB 10 - - 30
7 Ar 8 2 - 28
8 AF 6 4 - 24
9 Au 8 2 - 28
10 DR 4 6 - 24
11 Ge 2 5 3 22
12 Ha 5 5 - 25
13 In 4 5 1 23
14 Ja 8 2 - 28
15 MA 6 4 - 24
17 MG 6 4 - 24
18 MH 6 2 2 24
19 MI 1 4 5 16
20 MR 7 3 - 27
21 Mh 5 5 - 25
22 Mk 8 2 - 28
23 Na 5 5 - 25
24 Re 6 4 - 24
25 Ru 5 5 - 25
26 Sa 9 1 - 29
27 So 5 4 1 24
28 Su 5 5 - 25
29 Ya 8 2 - 28
30 Za 7 2 1 26
31 AU 7 3 - 27
32 AK 8 2 - 28
33 Ai 7 2 1 26
34 Aa 5 5 - 25
35 AF 4 6 - 23
36 De 5 4 1 24
37 Ex 6 4 - 26
38 FA 7 3 - 29
39 Fi 7 3 - 27
40 Kh 9 1 - 29
41 LO 6 3 1 26
42 MS 3 5 2 21
43 NU 7 2 1 25
44 NA 5 4 1 24
45 Nh 5 5 - 25
46 Rrk 4 4 2 22
47 SA 6 4 - 26
48 Si 7 3 - 27
49 SJ 7 3 - 27
50 Us 9 - 1 29

b. Menentukan lebar interval, dengan sebagai berikut :
1. Mencari nilai tertinggi (Ba), yaitu 30
2. Mencari nilai terendah (Bb) yaitu 10
3. Menentukan jumlah interval yaitu 3 (tinggi, cukup dan kurang)
Setelah diketahui ketiga hal tersebut maka kemudian dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut :

=
=
= 7
c. Mengklasifikasikan tingkat selektifitas bergaul dengan berpedoman kepada lebar interval tersebut, sehingga dapat diketahui :
- 24 – 30 adalah nilai dalam kategori selektif (A)
- 17 – 23 nilai dalam kategori kurang selektif (B)
- 10 – 16 adalah nilai dalam kategori tidak selektif ( C )
Mengacu pada standarisasi di atas maka tersaji data yang dpat dilihat dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel X
Nilai tingkat Selektifitas Bergaul Pada Siswa MTs N Subah Batang
Tahun Ajaran 2004/2005
NO Nilai Tingkat selektifitas bergaul Nominasi NO Nilai tingkat selektifitas bergaul Nominasi
1 23 Kurang selektif 26 29 Selektif
2 27 Selektif 27 24 Selektif
3 27 Selektif 28 25 Selektif
4 26 Selektif 29 28 Selektif
5 30 Selektif 30 26 Selektif
6 30 Selektif 31 27 Selektif
7 28 Selektif 32 28 Selektif
8 24 Selektif 33 26 Selektif
9 28 Selektif 34 25 Selektif
10 24 Selektif 35 23 Kurang Selektif
11 22 Kurang Selektif 36 24 Selektif
12 25 Selektif 37 26 Selektif
13 23 Kurang Selektif 38 21 Kurang Selektif
14 28 Selektif 39 27 Selektif
15 24 Selektif 40 29 Selektif
16 24 Selektif 41 26 Selektif
17 24 Selektif 42 21 Kurang Selektif
18 16 Kurang Selektif 43 25 Selektif
19 24 Selektif 44 24 Selektif
20 27 Selektif 45 25 Selektif
21 25 Selektif 46 22 Selektif
22 28 Selektif 47 26 Selektif
23 25 Selektif 48 27 Selektif
24 24 Selektif 49 27 Selektif
25 25 Selektif 50 29 Selektif

d. Mencari banyaknya individu dalam tiga tingkatan kategori, yaitu kategori selektif, kurang selektif, dan tidak selektif. Berikut ini dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :
Tabel XI
Frekuensi Tingkat Selektifitas Bergaul Pada Siswa MTs N Subah Batang
Tahun Ajaran 2004 / 2005
NO Nilai Tingkat selektifitas Bergaul Interval Nilai F %
1 Selektif 24 – 30 42 84
2 Kurang selektif 17 – 23 7 14
3 Tidak selektif 10 - 16 1 2
Jumlah 50 100 %

Jika mengacu kepada hasil di atas maka tingkat selektifitas bergaul pada siswa MTs N Subah Batang tahun ajaran 2004 dapat diketahui bahwa :
- Mereka yang berada dalam kondisi selektif berjumlah 42 responden atau 84 %
- Mereka yang berada dalam kondisi kurang selektif berjumlah 7 responden atau 14 %
- Sedangkan mereka yang dalam kondisi tidak selektif berjumlah 1 sresponden atau 2 %.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada 42 responden atau 84 % dari keseluruhan sampel berada dalam kondisi selektif atau memiliki selektifitas bergaul baik, adapun 7 responden atau 14% dalam tingkat kurang selektifitas bergaul dan 1 responden atau 2 % tidak selektif dalam bergaul.

B. Analisis Data untuk Mengetahui Hubungan Antara Pemahaman Akhlak dengan Selektifitas Bergaul
Dalam analisis berikut, penulis bermaksud untuk mencari kebenaran adanya hubungan antara pemahaman akhlak dengan selektifitas bergaul. Adapun untuk membuktikan hal tersebut, penulis berusaha mengambil langkah sebagai berikut :
1. Mencari harga Chi Kuadrat, dengan rumus sebagai berikut :
X2 = 
Keterangan :
X2 : Chi kuadrat
fo : frekuensi yang diperoleh
fh : frekuensi yang diharapkan
Untuk mencari harga Chi kuadrat maka penulis mengambil langkah – langkah sebagai berikut :
a. Membuat tabel persiapan nilai tingkat pemahaman akhlak dan nilai selektifitas bergaul. Penulis berhasil merangkum angka – angka dari analisis data, sehingga dapat dilihat dalam bentuk tabel berikut ini :
No Nama Nilai Pemahaman Akhlak Nilai Selektifitas Bergaul Nominasi Nilai Pemahaman Akhlak Nominasi Nilai selektifias Bergaul
1 Ag 20 23 Kurang Kurang selektif
2 Ah 25 27 Tinggi Selektif
3 Ak.M 24 27 Tinggi Selekti
4 Al 24 26 Tinggi Selekti
5 AS 29 30 Tinggi Selekti
6 AB 30 30 Tinggi Selekti
7 Ar 24 28 Tinggi Selekti
8 AF 28 24 Tinggi Selekti
9 Au 24 28 Tinggi Selekti
10 DR 26 24 Tinggi Selekti
11 Ge 23 22 Kurang Kurang selektif
12 Ha 28 25 Tinggi Selektif
13 In 22 23 Kurang Kurang selektif
14 Ja 24 28 Tinggi Selektif
15 MA 25 24 Tinggi Selektif
16 MG 25 24 Tinggi Selektif
17 MH 27 24 Tinggi Selektif
18 MI 15 16 Tidak Kurang selektif
19 ML 24 24 Tinggi Selektif
20 MR 27 27 Tinggi Selektif
21 Mh 20 25 Kurang Selektif
22 Mk 30 28 Tinggi Selektif
23 Na 27 25 Tinggi Selektif
24 Re 19 24 Tinggi Selektif
25 RU 25 25 Tinggi Selektif
26 Sa 26 29 Tinggi Selektif
27 So 27 24 Tinggi Selektif
28 Su 29 25 Tinggi Selektif
29 Ya 29 28 Tinggi Selektif
30 Za 24 26 Tinggi Selektif
31 AU 24 27 Tinggi Selektif
32 AK 25 28 Tinggi Selektif
33 Ai 27 26 Tinggi Selektif
34 Aa 24 25 Tinggi Selektif
35 AF 28 24 Tinggi Kurang Selektif
36 De 28 24 Tinggi Selektif
37 Ex 26 26 Tinggi Selektif
38 FA 14 21 Tinggi Kurang Selektif
39 Fi 25 27 Tinggi Selektif
40 Kh 24 29 Tinggi Selektif
41 LO 22 26 Kurang Selektif
42 MS 27 21 Tinggi Kurang Selektif
43 NU 28 25 Tinggi Selektif
44 NA 29 24 Tinggi Selektif
45 Nh 21 25 Tinggi Selektif
46 Rrk 26 22 Tinggi Kurang Selektif
47 SA 25 26 Tinggi Selektif
48 Si 23 27 Kurang Selektif
49 SJ 38 27 Tinggi Selektif
50 Us 24 29 Tinggi Selektif

b. Mmbuat tabel perhitungan frekuensi yang diperoleh (fo)
Setelah diketahui nilai tingkat dari kedua variabel itu yakni pemahaman akhlak dengan elektifitas bergaul pada siswa MTs N Subah Batang, maka berikut ini penulis berhasil membuat tabel perhitungan frekuensi yang diperoleh sebagai berikut.

Tabel XIII
Frekuensi yang Diperoleh (fo)
No Tingkat Pemahaman Akhlak Tingkat Selektifitas Bergaul Total
Selektif Kurang selektif Tidak selektif
1 Tinggi 37 3 0 40
2 Kurang 5 3 0 8
3 Tidak 0 1 1 2
Jumlah 42 7 1 50

c. Membuat tabel perhitungan frekuensi yang diharapkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
fh =
Keterangan :
Fh = frekuensi yang diharapkan
nk = jumlah kolom
ng = jumlah golongan
N = Total
Dengan demikian dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel XIV
Frekuensi yang Diperoleh (fh)
No Tingkat Pemahaman Akhlak Tingkat Selektifitas Bergaul Total
Selektif Kurang selektif Tidak selektif
1 Tinggi 33,6 5,6 0,8 40
2 Kurang 6,72 1,12 0,16 8
3 Tidak 1,68 0,28 0,04 2
Jumlah 42 7 1 50s

d. Membuat tabel perhitungan Chi Kuadrat ( X )2
Karena angka Indeks korelasi kontingensi C atau KK itu harus dihitung dangan Chi Kuadrat, maka langkah pertama yang harus kita tempuh adalah mengetahui besarnya Chi Kuadrat tersebut. Oleh karena itu di bawah ini penulis siapkan tabel kerjanya.
No Tingkat Pemahaman Akhlak Tingkat Selektifitas Bergaul fo fh (fo-fh) (fo-fh)2

1 Tinggi Selektif
Kurang selektif
Tidak selektif 37
5
0 33,6
6,72
1,68 3,4
-1,72
-1,68 11,56
2,96
2,82 0,34
0,44
1,68
Jumlah 42 2,46
2 Kurang Selektif
Kurang selektif
Tidak selektif 3
3
1 5,6
1,12
0,28 -2,6
1,88
0,72 6,76
3,53
0,44 1,21
2,41
1,57
Jumlah 7 5,19
Selektif
Kurang selektif
Tidak selektif 0
0
1 0,8
0,16
0,04 -0,8
-0,16
0,96 0,64
0,02
0,92 0,8
0,16
23,92
Jumlah 1 24,88
50 32,53

e. Mencari kebenaran hipotesis yang berbunyi ada hubungan yang positif antara pemahaman akhlak dengan selektifitas bergaul pada siswa MTs N Subah Batang tahun ajaran 2004 / 2005.
Setelah harga Chi Kuadrat diketahui, maka selanjutnya penulis substitusikan ke dalam rumus koefisien kontingensi sesuai rumus yang ada dalam bab I sebagai berikut :
KK =
=
=
= 0,63
Untuk memberikan interpretasi terhadap C atau KK itu, harga C terlebih dahulu kita ubah menjadi Phi, dengan rumus :]
 =
 =
 =
 =
 = = 0,82
Selanjutnya harga  yang telah kita peroleh itu kita konsultasikan dengan tabel nilai “r” Proiduct moment, dengan terlebih dahulu mencari df-nya : df = N-nr = 50-2 = 48. (dalam Tabel Nilai “r” Product Moment tidak diperoleh df sebesar 48, karena itu digunakan df sebesar 50). Dengandf sebesar 50, diperoleh harga r pada taraf signifikan 1 % diperoleh 0,354.
Kebenaran hipotesisi tersebut dilandasi dengan uji statisitik dengan memakai rumus Chi Kuadrat dan dilanjutkan pada Koefisien Kontingensi yang kemudian dilanjutkan oleh Phi. Dalam uji statistik diketahui bahwa dengan hasil total 0,82 setelah dikonsultasikan dengan tabel r Product Moment dengan batas penolakan 1 % yang menunjukkan angka 0,354 ternyata total Phi berada jauh di atas batas penolakan 1 %, ayitu 0,82 > 0,354 dalam batas penolakan 1 %.
Dengan demikian nilai Phi leboh ebsar daripada r tabel, apda taraf significant 1 %. Dengan ini maka hipotesa nol ditolak, berarti ada korelasi positif yang sangat dignificant antara pemahaman akhlak degan selektifitas bergaul pada siswa MTs N Subah Batang tahun ajaran 2004 / 2005. semakin besar pemahaman akhlak maka semakin besar pula selektifias bergaul mereka.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis telah mengumpulkan data, kemudian data tersebut diolah yang selanjutnya dianalis dengan menggunakan analisis statistik, maka penulis mengambil kesimpulan antara lain :
1. Variabel pertama yakni pemahaman akhlak pada siswa MTs N Subah Batang menunjukkan tingkat rata – rata yang tinggi yaitu sebanyak 40 orang atau 80 % dari total sampel. Adapun yang kurang sebanyak 8 atau 16 % dan yang tidak sebanyak 2 atau 4 %.
2. Variabel kedua adalah selektifitas bergaul pada siswa MTs N Subah Batang menunjukkan tingkat mayoritas selektif yaitu 42 orang atau 84 % dari total sampel. Adapun yang kurang selektif sebanyak 7 orang atau 14 % dan yang tidak selektif sebanyak 1 atau 2 %.
3. Berdasarkan penganalisaan kedua variabel tersebut dengan analisis statistik, maka total phi sebesar 0,85 setelah dikonsultasikan dengan batas penolakan 1 % yang menunjukkan angka 0,354. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima kebenarannya, artinya ada hubungan yang positif antara pemahaman akhlak dengan selektifitas bergaul pada siswa MTs N Subah Batang tahun ajaran 2004 / 2005.

B. Saran
Hendaknya para siswa MTs N Subah Batang tahun ajaran 2004 / 2005 menerapkan pengetahuan tentang akhlak, untuk diterapkan dalam kehidupan sehari – hari agar dapat berakhlak dengan baik ditengah – tengah masyrakat. Oleh karena itu selektifitas bergaul perlu diperhatikan dalam bergaul sehari – hari. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar menjadi contoh dalam keluarga, dalam masyarakat , dan dalam lingkungan luas bangsa Indonesia. Oleh karena itu siswa MTs N Subah Batang tersebut agar saling menghargai baik dalam pondok / sekolahan maupun di luar pondok / sekolahan, dan perlu diciptakan lingkungan agamis.
Bagi seorang guru akidah akhlak atau BP juga punya andil yang cukup besar dalam pembentukan akhlak yang baik dalam diri siswa. Misalnya dengan cara memanggil siswa yang memiliki akhlak yang jelek, kemudian diberi nasehat bahwa selektifitas bergaul merupakan langkah yang bisa ditempuh dalam memahami akhlak yang baik, dan masih banyak lagi cara yang bisa dilakukan seorang guru atau BP dalam meningkatkan pemahaman akhlak siswa.

C. Penutup
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang te;ah melimpahkan segala rahmat, inayah serta nikmat kekuatan, kesehatan dan kemudahan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa danya rintangan yang berarti. Sholawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa dan membimbing kita yakni dengan ajaran yang diridhoi oleh Allah SWT, yakni berpegang teguh pada ajaran Islam. Semoga kita semua tergolong umatnya yang mendapat syafaatnya kelak di kemudian hari.
Selanjutnya penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, tentunya tidka mungkin penulis dapat menyelesaikannya, terutama dosen pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbingnya, tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih dan semoga amalnya diterima oleh Allah SWT. Berakhirnya penulisan skripsi ini, semoga dapat bermanfaat khususnya baigi penulis dan pembaca pada umumnya. Amin.



TES HASIL BELAJAR

Petunjuk :
1. Tulislah nama dan kelas ditempat yang telah tersedia !
2. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan melingkari huruf a, b, dan c sesuai dengan hati nurani saudara dengan pnuh kejujuran!
3. Jawaban anda tidak berpengaruh padd nilai raport.

Nama :

Kelas :

1. Apa yang anda ketahui tentang Riya ?
a. sifat suka menampilkan diri dalam beramal, agar amal tersebut dilihat orang dengan maksud ingin mendapat sipati atau pujian.
b. Sifat yang tidak percaya kepada Tuhan
c. Sifat yang percaya terhadap suatu benda
2. Apa yang anda ketahui tentang kufur ?
a. Sifat yang tidak percaya kepada Tuhan.
b. Sifat yang suka menampilkan diri dalam beramal, agar amal tersebut dilihat orang dengan maksud ingin mendapat simpati ataub pujian.
c. Sifat yang percaya terhadap suatu benda.
3. Apa yang anda ketahui tentang syirik ?
a. Sifat yang tidak percaya terhadap suatu benda.
b. Sifat yang ketika berbuat amalan kebajikan di depan orang lain supaya orang lain itu mengira bahwa ia orang yang ikhlas beramal, tetapi sebenarnya ia tidak ikhlas sama sekali.
c. Sifat suka menampilkan diri dalam beramal, agar amal tersebut dilihat orang dengan maksud ingin mendapat simpati atau pujian.
4. Apa yang anda ketahui tentang Nifaq
a. sifat yang ketika berbuat amalan kebajikan di depan orang lain supaya orang lain.
b. Sifat yang percaya terhadap suatu benda
c. Sifat yang tidak percaya kepada Tuhan
5. Menurut anda, apakah berani mempertahankan aqidah yang kalian miliki termasuk sifat terpuji ?
a. Ya, itu termasuk akhlak yang terpuji.
b. Biasa – biasa saja
c. Tidak, hal itu bukan termasuk sifat yang terpuji
6. Ketika anda melihat kesusuhan orang – orang lemah, apa yang anda lakukan ?
a. Membantunya.
b. Kadang – kadang membantu
c. Membiarkan saja
7. Sebagai orang yang beriman, apakah anda sudah membiasakan berakhlak mulia sebagaimana dicontohkan sehabat – sahabat Rasul ?
a. Ya, sudah membiasakan berakhlak yang baik seperti Rasul.
b. Kadang – kadang saya berusaha berakhlak yang baik
c. Tidak, saya belum bisa membiasakan beraklak yang baik seperti Rosul

8. Sebagai orang yang beriman, apakah anda percaya bahwa nabi memiliki sifat terpuji?
a. Ya, saya percaya
b. Kadang-kadang percaya
c. Tidak percaya

9. Ketika ada teman anda yang melakukan perbuatan buruk apa yang kamu lakukan?
a. Menegurnya
b. Kadang-kadang menegur
c. Membiarkan saja.
10. Apa yang kamu lakukan jika melihat orang kaya tapi kikir
a. Menasehatinya
b. Kadang-kadang menasehati(melihat situasi dan kondisi)
c. Membiarkan saja, karena merasa bukan urusannya.

1. Apabila ada kelompok remaja yang suka berjudi, apakah saudara senang berteman dengan mereka?
a. Tidak senang
b. Kadang-kadang
c. Senang
2. Jika anak yang pandai dan berakhlak mulia, apakah saudara senang menjadi temannya?
a. Senang sekali
b. Biasa saja
c. Tidak senang karena tidak PD
3. jika ada teman yang suka bolos sekolah, apakah saudara berteman dengan mereka?
a. Tidak saya tidak berteman dengan mereka
b. Kadang-kadang berteman
c. Sering berteman dengan mereka
4. Apabila dikampungmu atau dikelas ada kelompok belajar, apakah saudara akan mengikutinya?
a. Ya, ingin sekali
b. Kadang-kadang ingin
c. Tidak ingin
5. Apabila ada kelompok pemuda yang suka mabuk-mabukan, apakah saudara senang menemaninya?
a. Tidak suka bergabung dengan mereka
b. Kadang-kadang bergabung
c. Sering bergabung dengannya
6. Didalam kampungmu ada kelompok karang taruna, atau perkumpulan pemuda, apakah saudara selalu mengikutinya?
a. Ya, suka ikut
b. Kadang-kadang ingin ikut
c. Tidak pernah mengikutinya
7. Apakah saudara senang menjalin hubungan yang akrab dengan teman yang suka mencontek?
a. Tidak suka karena akan berpengaruh
b. Kadang-kadang
c. Senang karena dapat teman
8. Apabila ada teman yang berbuat mungkar apa yang saudara lakukan?
a. Di tegur dan dinasehati
b. Kadang-kadang menegur, tinggal melihat kondisi
c. Terserah dia saja.
9. Apakah dikelas anda mempunyai nama kelompok geng tertentu?
a. Tidak punya karena semua sama
b. Kadang-kadang punya
c. Punya, karena untuk menjaga diri
10. Apakah anda dikelas pernah menegur temanmu yang membuat kegaduhan
a. Sering menegur
b. Kadang-kadang menegur
c. Tidak pernah menegur.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, mulyono, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2003.

Al-Musawi, Khalil, Bagaimana membangun Kepribadian Anda, Lentera Jakarta. 1999.

Al-Asyqar, Umar Sulaiman, Ciri-ciri Kepribadian Muslim, Srigunting, Jakarta,1995.

Ali, Muhammad, Bimbingan belajar, Sinar baru Bandung. 1984

Amin, Ahmad, Etika (Ilmu Alhlak), Bulan Bintang, Jakarta, 1975.

Amiruddin, Teungku, Reorienasi Manajemen Pendidikan Islam, UII Press. Yogyakarta, 2000

Asari, Hasan, Nukilan Pemikiran Islam Klasik, Tiara wacana, Yogyakarta,1999

Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994

Dardjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Bulan bintang, Jakarta, 1970

Djatnika, Rachmat, Akhlak Mulia, Pustaka, Jakarta, 1990

Durkheim, Emile, Pendidikan Moral, Airlangga, Jakarta, 1990

H. Hasan AF, Aqidah Akhlak Kurikulum 2004 Madrasah Tsanawiyah kelas 1, PT Karya Toha Putra, semarang, 1987

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research II, Fak Psikologi UGM, Yogyakarta.

Halim, M. Nipan Abdul, Anak Saleh Dambaan Keluarga, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 2000

Hasyimi, Muhammad Ali, Apakah Anda Berkepribadian Muslim, Gema Insani Press. Jakarta, 1995

Mansyur, Mendidik anak Sejak dalam kandungan, Mitra Pustaka Utama, Yogyakarta, 2004

_______, Diskursus Pendidikan Islam, Global Pustaka utama, Yogyakarta, 2001

_______, Peradaban Isalam dalam Lintasan Sejarah, Global Pustaka Utama. Yogyakarta,2002.

Mastuhu, Menata ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam abad 21, Safira Insani Press Yogyakarta, 2003

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di sekolah , Remaja Rodaskarya, Bandung, 2002.

Mulkhan , Abdul Munir, Kesalehan Multikultural Dalam Pendidikan Islam di Era Global, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2004

Narbuko, Cholid, Metodologi Penelitian Sosial, Fakultas Tarbiyah IAIN “Walisonggo” Semarang, 1989

Prince, Kingsley, Educational and Philosopical Thought, Allyn and Bacon, Boston, 1962

Quasem, M. Abul, Etika Al-Ghazali, Etika majemuk di dalam Islam, Pustaka Bandung, 1998.

Razak, Nazaruddin, Dienul Islam, Al-Ma’arif, Bandung, 1973

Tafsir Al-Azhar Juz 1, PT Pembimbing Masa, Jakarta, 1970

Thoha, Chabib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996

Uhbiyanti, Nur, Ilmu Pendidikan Islam, Pustaka Setia, bandung, 1997

Walgino, Bimo, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Fak. Psikologi, UGM, Yogyakarta, 1980

WJS. Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, tt.

Yunus, Mahmud, Terjemahan al-Qur’an al-Kharim, Al-Ma’arif, Bandung, 1993

Zaenuddin dkk.., Seluk Beluk Pendidikan dari al-Ghozali, Bumi Aksara, Jakarta, 1991

Read More..